Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Pintar Plagiat

Kompas.com - 20/04/2010, 10:01 WIB

Saya juga pernah didatangi beberapa orang dosen yang meminta izin menggunakan buku saya untuk dijadikan diktat di kampusnya. Ia merasa dengan meminta izin ia sudah bertanggung jawab. Semua ini menunjukkan kampus-kampus perlu mengajarkan kembali para pengajarnya tentang makna plagiat secara komprehensif, menumbuhkan rasa percaya diri, dan mendorong dosen-dosennya berlatih menulis. Perlu digarisbawahi dengan berpengetahuan (cerdas) saja, seseorang belum cukup mampu melahirkan karya-karya ilmiah. Karya ilmiah adalah gabungan dari pengetahuan, pengalaman, observasi-interaksi, dan tentu saja keterampilan merajut pemikiran dalam bentuk tulisan.

Banyak orang berpikir, para sarjana otomatis bisa menulis. Faktanya banyak dosen yang mengambil program doktor kesulitan merajut pemikirannya menjadi tulisan yang baik. Hanya dengan mengajar saja tidak ada jaminan seorang pendidik bisa menulis. Menulis membutuhkan latihan dan, seperti seorang pemula, ia pasti memulai dengan karya yang biasa-biasa saja, bahkan cenderung buruk. Namun, sepanjang itu original, patut dihargai.

Karya-karya original yang didalami terus-menerus lambat laun akan menemukan ”pintu”-nya, yaitu jalinan pemikiran yang berkembang. Sayangnya, tradisi menulis di kampus sangat rendah. Bahkan, dosen-dosen yang menulis di surat kabar sering dicibir koleganya sebagai ilmuwan koran. Ada pandangan, lebih baik tidak menulis daripada dipermalukan teman sendiri. Padahal, dari situ seorang ilmuwan mendapatkan latihan menulis.

Latihan-latihan itu, menurut para ahli memori, akan mempertebal lapisan-lapisan myelin yang membungkus sel-sel saraf di sekujur tubuh manusia, membentuk muscle memory. Memori itu akan menggerakkan tangan manusia secara otomatis sehingga melancarkan apa yang diproses oleh brain memory.

Temuan-temuan terbaru dalam studi tentang myelin menemukan adanya hubungan yang erat antara latihan dan pembentukan intangibles yang melekat pada manusia dan menjadi akar keberhasilan universitas-universitas terkenal yang melahirkan riset-riset unggulan-original. Plagiat harus dicegah dengan memperbanyak latihan menulis, bukan dengan menangkap dan memberhentikan profesi pelaku semata-mata.

(Penulis adalah Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com