Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk PTN Makin Berat....

Kompas.com - 03/05/2010, 09:38 WIB

Universitas Negeri Semarang, yang akan menerima 4.859 mahasiswa baru, mengalokasikan 1.345 kursi melalui jalur SNMPTN. Adapun Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, yang akan menerima 8.305 mahasiswa baru, hanya menyediakan 1.619 kursi melalui jalur SNMPTN.

"Dari tahun ke tahun, Undip selalu mengalokasikan kuota 70 persen untuk ujian mandiri. Sisanya melalui SNMPTN dan jalur prestasi," kata Ketua Ujian Mandiri Universitas Diponegoro Sutarno.

Persentase cukup besar untuk calon mahasiswa melalui jalur SNMPTN, antara lain, disediakan Universitas Jember dan sejumlah perguruan tinggi lainnya. Universitas Jember, misalnya, tahun ini akan menerima sekitar 5.300 mahasiswa baru, sekitar 2.300 di antaranya melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sekitar 1.000 mahasiswa baru lainnya diterima melalui jalur PMDK, 2.000 mahasiswa baru dari jalur lokal, dan 300 mahasiswa dari program beasiswa Bidik Misi.

"Mengapa kami harus membuka jalur ujian lokal? Ujian lokal adalah wujud tanggung jawab sosial dari Universitas Jember terhadap beberapa daerah sekitar," kata Rektor Universitas Jember Sutokto.

Kucuran dana minim

Beragamnya jalur seleksi yang dilakukan perguruan tinggi tidak terlepas dari minimnya kucuran dana dari pemerintah untuk perguruan tinggi yang rata-rata hanya 15-60 persen dari kebutuhan. Di Institut Teknologi Bandung (ITB), misalnya, dari kebutuhan sebesar Rp 700 miliar untuk tahun ini, hanya Rp 185 miliar yang diperoleh dari pemerintah.

"Dana dari pemerintah biasanya habis untuk membiayai urusan teknis, seperti gaji pegawai negeri sipil, membayar listrik, dan operasional lainnya," kata Rektor ITB Ahmaloka menjelaskan.

Dana dari mahasiswa dan alumni hanya sekitar Rp 200 miliar, sedangkan sisanya, Rp 315 miliar, justru didapat dari usaha kerja sama penelitian dan proyek ilmiah. Meskipun harus berusaha keras mencari dana sendiri, ITB menolak apabila dikatakan menetapkan biaya pendidikan yang tinggi.

Ahmaloka mengatakan, ITB tetap menyediakan tempat bagi masyarakat yang tidak mampu dengan beasiswa penuh, biaya kuliah di bawah standar Kementerian Pendidikan Nasional, dan menyediakan sekitar 1.500 kursi lewat SNMPTN. ITB dalam satu tahun memiliki setidaknya 6.000 unit beasiswa. Namun, mahasiswa yang memanfaatkannya sekitar 4.000 orang dari total mahasiswa ITB yang 18.000 mahasiswa.

Sementara itu, Universitas Indonesia (UI), yang kebutuhan dananya sekitar Rp 1,4 triliun per tahun, hanya mendapatkan kucuran dana dari pemerintah sekitar Rp 300 miliar per tahun. "Kekurangannya kami cari dengan berbagai cara, seperti menjalin kerja sama dengan industri serta sumbangan dari alumni," kata Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com