Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foke Prihatin, 39.179 Siswa SMP Gagal UN

Kompas.com - 06/05/2010, 16:55 WIB

Untuk mendapatkan formula itu, Fauzi meminta seluruh stakeholder pendidikan melakukan evaluasi dan mengkaji secara mendasar, bukan mencari kambing hitam penyebab penurunan kelulusan. Pengkajian dan evaluasi melibatkan dewan pendidikan, Dinas Pendidikan DKI, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DKI Jakarta, serta orangtua yang tergabung dalam Komite Sekolah. Diharapkan hasil evaluasi dan kajian itu dapat dijadikan bahan masukan untuk perumusan dan penyesuaian kebijakan di bidang pendidikan yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini.

“Saya sudah minta hal itu dilakukan sejak adanya tanda-tanda yang menunjukkan angka kelulusan SMA menurun. Saya mengajak seluruh stakeholder pendidikan untuk berpikir secara komprehensif dan integral untuk mengkaji dan memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki untuk menjamin tingkat kompetitif pendidikan di ibu kota,” ungkapnya. Dengan begitu, Pemprov DKI dapat meningkatkan unsur kompetitif siswa DKI Jakarta agar bisa tetap berada di garis depan dibandingkan siswa provinsi mana pun di Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan akan melakukan analisis terkait komponen-komponen apa saja yang menjadi penentu dari hasil proses belajar yang diaktualisasikan dalam UN. “Analisis harus tajam dan harus selesai sebelum UN ulangan. Masih ada 10 hari lagi untuk mempersiapkan siswa yang belum lulus,” ujar Taufik.

Untuk mempersiapkan siswa menghadapi UN ulangan, Taufik sudah menginstruksikan sekolah agar memperhatikan kondisi psikis siswa sebelum membimbing mereka dalam kegiatan remedial (penguatan materi). Dia meminta sekolah melakukan pendekatan perorangan terhadap siswa dan orangtua agar tidak putus asa saat mengetahui anaknya tidak lulus UN. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan remedial setiap individu agar lebih efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com