Stimulasi yang menentukan Dr.Dwi Putro Widodo, Sp.A (K), ahli neurologi anak dari RS.Cipto Mangunkusomo memaparkan, faktor genetik memang berpengaruh pada kecerdasan seseorang. Potensi bawaan anak ini dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan stimulasi yang diberikan oleh lingkungan.
"Periode 0-3 tahun adalah periode dimana otak berkembang sangat pesat. Ini hanya terjadi sekali dalam seumur hidup manusia, karena itu anak perlu mendapat nutrisi dan stimulasi yang optimal," katanya.
Setelah anak berusia 2 tahun, yang akan berkembang adalah jaringan otaknya. "Stimulasi terus menerus akan membuat jaringan makin tebal. Makin pandai seorang anak, sel saraf semakin banyak dan jaringannya makin tebal," papar dr.Dwi.
Kaitannya dengan pemanfaatan hasil analisa sidik jari adalah untuk mendapatkan data atau referensi perihal bakat yang akan membentuk kecerdasan. Dengan demikian orangtua bisa mencari pendekatan dan pengarahan yang paling efektif untuk mengoptimalkan kecerdasan anak sehingga anak akan tumbuh menjadi anak yang cerdas dan mandiri tanpa kehilangan keunikannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.