Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Cermat Memilih Perguruan Tinggi

Kompas.com - 17/06/2010, 17:27 WIB

Kemudahan mendapatkan ijazah ini juga didukung semakin banyaknya PT yang berubah status atau membuka program magister. Hampir semua PT kini telah mempunyai program S-2 walaupun tidak ada guru besar (profesor) atau tenaga pengajar yang mumpuni (doktor, S-3). Dengan satu guru besar yang dipinjam dari kampus lain, sebuah PT sudah dapat membuka program magister.

Datang langsung

Maka dari itu, cermatlah dalam memilih PT. Sebelum mendaftar, cari informasi selengkap mungkin mengenai profil PT, seberapa banyak guru besar dan staf pengajarnya, akreditasinya, dan seterusnya.

Jangan mudah percaya dengan brosur atau selebaran. Sekiranya memungkinkan, calon mahasiswa perlu datang langsung melihat kondisi kampus yang akan dituju. Hal ini penting mengingat kini banyak PT asli tetapi palsu (aspal). PT dikelola dengan manajemen duit. Artinya, siapa yang siap membayar jutaan rupiah akan mudah mendapatkan gelar kesarjanaan yang diinginkan.

Guna mencegah masyarakat berperilaku pragmatis seperti ini, pemerintah, terutama Kementerian Pendidikan Nasional cq Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, perlu mendata ulang PT yang sehat dan tidak. Lebih dari itu, pemerintah perlu menindak PT nakal. PT nakal hanya akan semakin memperkeruh iklan PT Indonesia.

PT nakal juga akan menurunkan martabat kampus sebagai lembaga tertinggi dalam strata sosial masyarakat Indonesia. Jika banyak peserta didik yang kurang memenuhi nilai standar ujian nasional 5,5 saja diharuskan mengulang, mengapa banyak PT yang mengobral ijazah, bahkan palsu (ilegal), dibiarkan hidup dan berkembang pesat?

Keberanian pemerintah tersebut perlu didukung elemen masyarakat. Sudah saatnya masyarakat berpikir bahwa kuliah bukan hanya masa mencari ijazah. Kuliah merupakan ajang "adu intelektual". Di kampus mahasiswa berproses menjadi manusia muda menuju taraf insani, mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

Pada akhirnya, memilih PT yang mempunyai integritas, visi, dan misi yang jelas merupakan pilihan bijak. Pasalnya, PT bukan hanya tempat mencari ijazah dan gelar, melainkan tempat berproses dan menuntut ilmu.

BENNI SETIAWAN Pemerhati Pendidikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com