Kedua, lanjut dia, database lulusan dan sekolah yang digunakan untuk mendukung PPDB masih bermasalah. Mestinya, database bisa dibagi untuk sekolah, siswa, dan wilayah.
Ketiga, perangkat keras seperti server atau storage disk mendapat masalah. Semisal, kata dia, kapasitas server atau hard disk tidak memenuhi syarat atau tidak mendukung concurrent access sampai ratusan, bahan ribuan users pada saat bersamaan.
"Mengenai perangkat keras, hal ini bisa menyangkut kapasitas server yang kecil dan memori yang juga kecil," ujarnya.
Faktor keempat, jaringan dan perangkat jaringan menemui kendala, baik itu jaringan lokal di lokasi server dan pelayanan, maupun jaringan akses ke internet. Adapun faktor kelima, lanjut Wigrantoro, adalah prosedur layanan yang masih memungkinkan terjadinya bottle neck.
"Dari kelima hal tersebut, saya menduga sistem belum sepenuhnya diuji secara tuntas, yaitu untuk menemukan masih ada eror atau bug. Namun, karena terbatasnya waktu, sudah langsung di-online-kan," kata Wigrantoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.