Namun, mereka tidak berpikir, apa yang mereka curahkan akan berdampak pada diri mereka sendiri. Disebutkan, dalam percakapan itu ada beberapa ungkapan kasar. Seperti “sekolah tak brtanggung jawaB + keparatt !”
Status dan komentar mereka ternyata berbuntut panjang, bahkan pihak SMAN 2 naik pitam. Sehingga lembaga sekolah tersebut memecat keempat muridnya yang turut berkomentar dalam percakapan di Facebook tersebut.
Mohamad Zaini, wakil kepala sekolah bidang humas, membantah telah memberhentikan empat muridnya. Dalih begini, "Bukan memberhentikan, tapi sekolah mengembalikan mereka ke orangtuanya. Dalam hal ini, kami tidak diam, kok. Kami masih membantu mencarikan sekolah.”
Terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Kota Probolinggo, Wawan Koeswandoro, berharap, seharusnya pihak SMAN 2 tidak terburu-buru memberhentikan murid yang dianggap salah.
”Sekolah itu, kan, sebuah lembaga pembinaan. Mestinya mereka dibina dulu. Jangan ujuk-ujuk mengambil sikap yang merugikan siswa dan wali murid,” kata Wawan. (st35)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.