Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPB Angkat Keripik Talas

Kompas.com - 13/08/2010, 11:24 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Institut Pertanian Bogor melalui Jumat Keliling, yakni mengunjungi belasan desa di lingkar kampus perguruan tinggi itu, mengangkat potensi lokal Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, yakni keripik talas dan minuman khas bandrek. Kepala Humas Institut Pertanian Bogor Ir Henny Windarti di Bogor, Jumat (13/8/2010),  menjelaskan, dengan program Jumat Keliling (Jumling) itu, para pimpinan dan peneliti IPB memberikan informasi dan pelatihan mengenai berbagai potensi desa yang bisa dikembangkan untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi.      "Kegiatan Jumling terbukti  mampu memberikan nilai tambah pada desa-desa yang telah dikunjungi," katanya.      Terkait dengan program itu, Camat Dramaga Arom Rusmandar menyampaikan terima kasih kepada IPB yang membantu warganya, khususnya warga Desa Sinarsari untuk mengangkat potensi lokal desa, seperti keripik talas belitung dan bandrek, sehingga masyarakat yang membuat industri rumahan itu kesejahteraannya meningkat.      "IPB juga berupaya memasarkan produk keripik tersebut di Serambi Botani di Botani Square," katanya.       Serambi Botani yang berada di mal Botani Square, yakni sebuah pusat bisnis milik IPB yang dikelola bekerja sama dengan investor, dan beberapa gerai di antaranya menjual berbagai produk hasil pertanian.       Sementara itu, menurut Henny Windarti, tim Jumling Institut Pertanian Bogor pada kegiatan terakhir sebelum memasuki bulan suci Ramadhan 1431 Hijriah pekan lalu menyerahkan empat domba jantan bakalan dengan sistem bagi hasil kepada peternak di Desa Sinarsari.       "Empat domba bakalan jantan tersebut akan digemukkan, lalu pada hari raya Idul Adha nanti bisa dijual dan keuntungannya dibagi dengan sistem bagi hasil. Jadi bukan untuk disembelih," kata peneliti Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Dr Sri Rahayu.        Ia menjelaskan, Institut Pertanian Bogor memilih memberikan domba karena mudah dipelihara. Sedangkan sapi membutuhkan perawatan ekstra. "Domba tersebut kami serahkan kepada peternak dengan kriteria mempunyai kandang sendiri, sanggup merawat, dan mencarikan rumput," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com