Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Terang, SKS Agak Berat....

Kompas.com - 25/08/2010, 12:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jauh sebelum rencana sistem satuan kredit semester (SKS) benar-benar digulirkan sebagai sistem pembelajaran di sekolah, seharusnya pemerintah lebih dulu menyiapkan perangkat penerapannya, terutama kondisi sekolah dan sumber daya manusianya. Sosialisasinya pun tidak bisa main-main.

"Terus terang, sistem ini agak berat. Sekolah harus punya moving class, otomatis kelas juga mesti banyak. Sejauh ini, umumnya sekolah lebih banyak muridnya ketimbang kelasnya. Belum lagi SDM atau gurunya, apakah siap?" ujar Suparman, Koordinator Education Forum (EF) Suparman kepada Kompas.com di Jakarta, abu (25/8/2010).

Suparman menilai, rencana penerapan SKS sampai saat ini masih membingungkan banyak guru. Umumnya, guru tidak mengerti bentuk sistem ini, cara penerapannya, atau perangkat pendukungya.

"Prinsipnya, jangan secepatnya gonta-ganti kebijakan ataupun sistem kalau yang di bawah itu belum siap. Nantinya anak-anak didik juga yang dikorbankan," kata Suparman.

Sementara itu, menurut pemerhati dan peneliti bidang pendidikan Erlin Driana, pemerintah dinilai terlalu cepat untuk memakai sistem ini tanpa memperhatikan realitas yang ada, yaitu kondisi pendidikan di Indonesia yang saat ini begitu timpang.

"Yang utama itu bukan pada sisi jumlah SKS yang harus dipenuhi agar siswa lebih cepat lulus, tapi pada pilihan-pilihan mata pelajaran yang ditentukan berdasarkan minat dan kemampuan siswa. Hal ini nantinya lebih diperlukan siswa untuk kesiapan mereka ke perguruan tinggi," ujar Erlin.

Menurutnya, jauh sebelum rencana tersebut benar-benar digulirkan, sebaiknya pemerintah lebih dulu menyiapkan perangkatnya, yaitu kondisi sekolah dan sumber daya manusianya. Sosialisasi untuk program ini pun harus bagus agar sekolah benar-benar siap menerapkannya.

"Yang jelas dululah akan seperti apa dan bagaimana sosialisasinya ke semua sekolah untuk siap menerima sistem ini. Terus ujian nasional (UN) yang mereka (BSNP) ciptakan itu mau dikemanakan, apakah itu singkron?" ujar Erlin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rabu (25/8/2010), Badan Standar Nasional Pendidikan (SBNP) menyatakan, sistem SKS, seperti di perguruan tinggi, akan diterapkan di jenjang SMP/MTs dan SMA/MA. Penerapan sistem belajar ini dinilai pemerintah memberikan keleluasaan bagi siswa untuk belajar sesuai bakat, minat, dan kemampuannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau