JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah SMAN RSBI 1 Purwakarta, Jawa Barat, merupakan sekolah unggulan di Purwakarta. Tidak heran, banyak orang tua murid merogoh koceknya hingga jutaan rupiah. Salah satu dari 12 guru yang dimutasi karena terlalu kritis oleh pihak sekolah tersebut membuka suara.
"Saking ingin memasukkan anaknya ke sini, orang tua rela membayar dana sumbangan pendidikan (DSP) sebesar Rp 15 juta," ungkap guru SMAN RSBI 1 Purwakarta tersebut kepada Kompas.com, Selasa (5/10/2010).
Dulu, kata dia, uang DSP ditentukan setelah peserta didik dinyatakan telah diterima pihak sekolah. Namun, sekarang hal itu sudah berubah.
"Sebelum pengumuman penerimaan siswa baru ada wawancara dengan orang tua, di situ ditanya oleh pihak sekolah orang tua tentang jumlah sumbangannya, karena ini RSBI dan seterusnya," ungkapnya.
"Pasti orang tua akan berpikir, otomatis jika bayar lebih maka peluang masuk SMAN ini akan semakin besar," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya di Kompas.com, Selasa (5/10/2010), sebanyak 12 guru SMAN RSBI 1 Purwakarta, Jawa Barat, mengalami mutasi massal secara sewenang-wenang setelah mengkritisi uang dana sumbangan pendidikan (DSP) yang diberikan oleh para orang tua murid.
"Menurut data real yang diterima, DSP itu sebesar Rp 1.207.100.000, namun kepala sekolah mengaku kepada kami bahwa yang diterima hanya Rp 800 juta saja. Itu terjadi pada bulan Juli 2009. Kemudian, dari situ mulailah ada pergunjingan," ungkap salah satu guru RSBI SMAN 1 Purwakarta yang mengalami mutasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.