JAKARTA, KOMPAS.com - Meski penilaian akreditasi dilakukan oleh tim asesor badan akreditasi nasional perguruan tinggi (BAN-PT), namun yang memutuskan terakreditasi atau tidaknya sebuah perguruan tinggi dan program studi tetap di tangan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
"Kekuasaan penuh tetap berada di tangan BAN-PT dengan 15 orang anggota majelisnya," ujar anggota majelis BAN-PT, Eduards Tandelilin kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (22/10/2010).
Eduardus menambahkan, tugas anggota majelis BAN-PT salah satunya adalah merekrut dan melatih asesor. "Hasil akhir nilai akreditasi juga tidak diputuskan oleh satu orang, tetapi secara bersama atau kolektif oleh 15 anggota majelis tersebut," imbuh Eduardus.
Lebih lanjut Eduardus mengatakan, ada beberapa proses dalam menilai akreditasi suatu program studi dan perguruan tinggi. Pertama dengan desk evaluation, yang menilai semua data dengan pemberian nilai minimal 200.
"Dibawah itu gagal dan bisa mengajukan akreditasi lagi setelah minimal 1 tahun. Kedua, jika nilai lebih dari 200 bisa melakukan visitasi atau kunjungan ke perguruan tinggi yang bersangkutan," ujarnya.
Eduardus menambahkan, banyak program studi saat ini yang menurut data tampak bagus Namun, setelah dilakukan pengecekan di lapangan hasilnya kerap tidak memuaskan. Penilaian lapangan tersebut, lanjut dia, dilakukan oleh tim asesor dengan mewawancarai dosen, mahasiswa, serta alumni.
Yang ketiga, kata Eduardus, hasil datanya diserahkan kepada BAN-PT dan dirapat plenokan oleh 15 orang majelis tersebut. Keempat, saat nilainya keluar kemudian dilakukan validasi oleh asesor dengan mencocokkan hasil tersebut dengan buku panduan.
"Tidak asal memberi penilaian, sebab harus ada uraian yang jelas juga," lanjut Eduardus.
Jika tidak validasi juga, kata dia, yang terakhir dilakukan revalidasi dengan membongkar dokumen atau bahkan kembali ke lapangan atau kampus yang bersangkutan. Menurutnya, hasil kerja asesor tersebut juga akan dievaluasi.
"Jika program studinya langka, asesor melakukan penilaian bisa setahun satu kali, tetapi bila program studinya banyak setahun bisa tiga kali," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.