TUBAN, KOMPAS — Latihan dasar kepemimpinan siswa bagi calon pengurus organisasi siswa intra sekolah di SMK Negeri 1 Tuban yang diwarnai perploncoan, Minggu (31/10), menuai kritik.
Para senior meminta siswa kelas X dan XI mengenakan bak dari plastik sebagai penutup kepala. Siswa laki-laki bertelanjang dada dengan mengenakan kain sarung sebagai penutup badan. Mereka juga diberi tugas beragam dengan alasan menguji mental.
Ada siswa yang disuruh
Mereka juga mengenakan sepatu di kaki sebelah kanan, mentara kaki kiri telanjang.
Ketua Forum Pengamat Pendidikan Tuban (FPPT) Riza Shalahuddin Habibi mengecam proses latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) di SMKN 1 Tuban. Dia menilai perploncoan tidak akan memberikan manfaat untuk proses pendidikan siswa.
Hal itu justru melanggar hak asasi manusia dan akan meruntuhkan martabat dunia pendidikan. ”Ada cara lain yang lebih baik kalau alasannya menggembleng mental. Perpeloncoan sama dengan militerisasi di sekolah yang seharusnya tidak dilakukan,” tuturnya.
Tugas yang menyimpang
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Tuban Darto, menyatakan belum tahu ada perploncoan dalam LDKS dan segera dievaluasi.