Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Penyidik Cilik Buru Harta Koruptor

Kompas.com - 08/12/2010, 12:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak seperti biasanya, pelataran gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba-tiba diramaikan sekitar 31 anak sekolah dasar berseragam penyidik KPK pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia. Dengan sigap, mereka berhamburan di berbagai sisi gedung KPK untuk memburu harta koruptor.

Sammy, siswa kelas 4 SD BPK Penabur 9 Jakarta, mengaku senang bisa turut dalam acara tersebut. "Iya, seneng tadi akhirnya cari-cari dapat uang sama perhiasan punya koruptor," ungkap Sammy, Rabu (8/12/2010), di Gedung KPK, Jakarta.

Namun, ketika ditanya arti koruptor, Sammy mengaku tidak tahu. "Nggak tahu koruptor itu apa, tapi tadi mencuri itu nggak bagus," ungkap Sammy yang berhasil menemukan satu buah kotak berisi ratusan juta rupiah dan perhiasan dari emas yang tentunya dibuat imitasi.

Lain lagi dengan Michael, siswa kelas 3 SD BPK Penabur. Ketika ditanya Wakil Ketua KPK M Jasin, apakah arti koruptor, Michael menjawab cepat, "Orang yang ambil harta orang."

Kalau koruptor itu bagusnya dihukum berat lama atau cepat?, tanya Jasin. "Lama, soalnya nggak baik," ungkap Michael.

Jasin pun tersenyum mendengar jawaban anak-anak tersebut. Sambil mengapresiasi hasil buruan anak-anak SD ini, Jasin berpesan agar di kemudian hari jangan sampai mengambil barang milik orang lain karena itulah yang dilakukan koruptor.

"Ini salah satu pendidikan antikorupsi. Pendidikan ini sangat penting dilakukan sejak dini agar anak-anak mengerti bahwa korupsi itu merugikan negara karena sama saja dengan mencuri," ujar Jasin.

Acara perburuan harta koruptor itu dilakukan KPK dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh pada Kamis (9/12/2010) besok. Selain acara berburu harta koruptor yang ditujukan sebagai pendidikan antikorupsi ini, KPK mulai hari ini hingga esok hari juga menggelar Kampung Antikorupsi yang berisikan stand-stand lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan perguruan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com