Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Saling Mengunci

Kompas.com - 14/12/2010, 04:33 WIB

Situasi itu tentu menyedot energi partai itu. Mereka seperti kehilangan fokus. Partai koalisi dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) lebih sibuk memikirkan hal sepele, seperti reshuffle kabinet, daripada mendorong kinerja pemerintah secara keseluruhan. Sebaliknya, partai oposisi, terutama PDI-P, tidak bergairah mengontes kebijakan pemerintah. Tidak mengherankan jika peran oposisi hampir sepenuhnya diambil alih aktivis dan mahasiswa.

Berdiri sempoyongan

Situasi setiap partai tersandera suatu kasus itu memberi ruang lebih luas kepada Presiden untuk mengunci partai koalisi setelah sebelumnya mereka dikunci dalam Setgab. Namun, ironi politik terjadi. Melihat karakter Presiden yang peragu, partai mitra koalisi justru memanfaatkan Setgab sebagai arena untuk mengontes Presiden, apabila kepentingan partai terganggu. Akibatnya, Presiden terkunci dan berdiri sempoyongan. Urusan strategis menyangkut manajemen pemerintahan dan ketatanegaraan, seperti pemilihan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, Kepala Polri, dan Jaksa Agung pun berlarut-larut.

Dalam kondisi itu, Presiden Yudhoyono bukan menambah teman, melainkan justru melontarkan pernyataan high context mengenai keistimewaan Yogyakarta yang sejatinya tak layak dipertanyakan. Akibatnya, Presiden semakin sempoyongan karena perlawanan meluas di mana-mana.

Kata sahabat saya, Franky Sahilatua, situasi Presiden itu seperti gondelan cagak ketiban talang (memegang pilar, tetapi justru kejatuhan atap). Ini memang tahun yang saling mengunci.

SUKARDI RINAKIT Peneliti Senior Soegeng Sarjadi Syndicate

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com