Situasi itu tentu menyedot energi partai itu. Mereka seperti kehilangan fokus. Partai koalisi dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) lebih sibuk memikirkan hal sepele, seperti
Situasi setiap partai tersandera suatu kasus itu memberi ruang lebih luas kepada Presiden untuk mengunci partai koalisi setelah sebelumnya mereka dikunci dalam Setgab. Namun, ironi politik terjadi. Melihat karakter Presiden yang peragu, partai mitra koalisi justru memanfaatkan Setgab sebagai arena untuk mengontes Presiden, apabila kepentingan partai terganggu. Akibatnya, Presiden terkunci dan berdiri sempoyongan. Urusan strategis menyangkut manajemen pemerintahan dan ketatanegaraan, seperti pemilihan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, Kepala Polri, dan Jaksa Agung pun berlarut-larut.
Dalam kondisi itu, Presiden Yudhoyono bukan menambah teman, melainkan justru melontarkan pernyataan
Kata sahabat saya, Franky Sahilatua, situasi Presiden itu seperti