Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Indonesia.com

Kompas.com - 26/12/2010, 08:49 WIB

Berbeda dari konsepsi kebersamaan yang dibentuk oleh teks dan oleh karena itu bersifat skripturalistik, dalam jejaring sosial lewat internet sekarang kesadaran itu dibentuk oleh visualisasi dunia maya. Visualisasi dunia maya, selain menghadirkan citra, tanda, gambar, menghadirkan pula teks. Hanya saja, pembacaan teks pada dunia internet sifatnya tidak linier seperti orang membaca buku atau koran. Melainkan, dalam istilah para penggagas studi-studi kebudayaan visual disebut bersifat hiper-teks. Teks itu berlapis-lapis, seperti dimungkinkan oleh teknologinya.

Penelitian-penelitian pada ranah itu membuktikan, masyarakat dari kebudayaan visual lebih dangkal daripada masyarakat yang dibesarkan oleh teks cetakan. Pembacaan lewat hiper-teks ternyata juga lebih lemah komprehensinya dibandingkan dengan pembacaan linier lewat teks cetak. Gejala pendangkalan bisa kita amati dalam kehidupan sehari-hari kita kini.

Sekadar mencoba memolakan, masyarakat pada era ini dibandingkan dengan era sebelumnya, selain lebih dangkal, juga lebih longgar, sebagai kebalikan dari formal. Identifikasi berikut merupakan pola-pola yang merupakan kebalikan dari pola-pola sebelumnya. Masyarakat sekarang lebih terbuka/transparan; egaliter; spontan; cepat; muda; dan seterusnya. Mereka itulah bagian dari Indonesia.com.

Dengan kekurangan dan kelebihannya, inilah masyarakat yang harus diantisipasi perkembangannya. Dalam hal ini, kelihatan kedodorannya institusi-institusi mapan, termasuk pemerintah untuk menangkap dinamika mereka. Ironi telah sering muncul. Pada saat krisis seperti tatkala terjadi bencana, pemerintah masih rapat, individu-individu masyarakat telah bergerak memberdayakan diri sendiri melakukan apa saja yang bisa dilakukan. Bersama kami bisa: tanpa perlu pemerintah. Ketika tenaga kerja Indonesia telantar di bandara internasional, para anggota DPR bersikap tidak tahu karena terbiasa dengan birokrasi. Pada saat itu masyarakat biasa turun tangan membantu mereka.

Spontanitas masyarakat itu bukan hasil rekayasa sosial secara besar-besaran oleh pemerintah, elite teknokrat, melainkan sebagai produk praktik kultural sehari-hari. Dari situlah terjadi transformasi sosial disebabkan meruyaknya teknologi baru sekarang. Kembali mengutip McLuhan, the medium is the message.

Segera, perubahan akan makin nyata ketika media menggulirkan platform baru: multimedia, multiplatform, multichannel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com