Perpustakaan Dana Kemanusiaan Kompas yang diberi nama ”Buku untuk Semua” kini tersebar di seluruh wilayah, baik di kota maupun pedesaan. Pada awal 2010, tepatnya 21 Januari, CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo meluncurkan program ini.
Target pengadaan perpustakaan yang menggunakan dana bantuan pembaca
Dengan menggunakan tenaga karyawan Kompas Gramedia, termasuk pengurus DKK, serta dibantu komunitas sepeda, vespa, dan mancing, target itu tidak meleset jauh. Bencana alam yang terjadi di Wasior, Mentawai, dan erupsi Merapi merupakan ”gangguan” penyaluran perpustakaan sehingga pengadaan perpustakaan agak tersendat.
Dalam penyaluran bantuan perpustakaan diperlukan tenaga survei untuk menentukan layak atau tidaknya perpustakaan didirikan. Sejauh mana perpustakaan itu akan dimanfaatkan masyarakat, menjadi penentu utama dalam penilaian. Selain itu, perlu juga adanya kesediaan merawat dan mengelola oleh pihak yang mengajukan permohonan perpustakaan. Setelah perpustakaan disumbangkan, beberapa bulan kemudian petugas DKK akan melihat kegiatan perpustakaan secara diam-diam. Ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perpustakaan itu dimanfaatkan.
Salah satu bantuan perpustakaan DKK yang pernah dilihat penggunaannya oleh tim DKK adalah perpustakaan DKK di Desa Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Perpustakaan ini benar-benar dimanfaatkan oleh anak-anak desa itu.