Bank Tutup, TKI di Mesir Tak Gajian

DENPASAR, KOMPAS.com - Memanasnya situasi politik di Mesir berdampak pula pada aktivitas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Negeri Piramid tersebut. Hal ini diungkapkan orangtua salah seorang TKI asal Bali yang bekerja di sebuah hotel berbintang di Kota Kaina, Mesir.

Made Dalam, ayah dari Luh Sugandi, TKI asal Bali yang bekerja sebagai Spa Therapist ini mengatakan bahwa putrinya tidak bisa mengambil gaji karena seluruh Bank di Mesir tidak beroperasi sejak kerusuhan menuntut revolusi merebak. “Saya menanyakan kondisi terakhir dia bilang baik-baik saja, dia hanya mengeluh tidak bisa terima gaji karena semua bank tutup,” kata Dalam saat ditemui di kediamannya Jalan Tukad Banyu Poh, Denpasar, Rabu (02/02/2011).

Selain itu, karena tamu hotel berkurang drastis dalam beberapa hari terakhir, Luh Sugandi bersama rekan-rekannya juga tidak bisa memperoleh fee seperti saat kondisi normal. Namun, yang merepotkan bagi para TKI di sana adalah kesulitan berbelanja makanan karena toko-toko sembako kini sudah tutup sebelum jam pulang kerja.

Terakhir kali Made Dalam menghubungi putrinya sekitar pukul 02.00 WITA Rabu dinihari tadi. “Telepon terakhir dini hari tadi pagi sekitar pukul 02.00 WITA, waktu itu di Mesir menunjukkan pukul 9 malam saat anak saya baru pulang dari kerja,” terang Dalam. Sejauh ini kondisi Luh Sugandi baik-baik saja karena tempat tinggalnya di Kota Kaina jauh dari Ibukota Kairo yang berjarak sekitar 9 jam perjalanan darat.