Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITS Juga Undang Sekolah Nonfavorit

Kompas.com - 17/02/2011, 19:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun siswa kelas 3 SMA/SMK/MA dari sekolah-sekolah berakreditasi A atau sekolah favorit lebih dilirik perguruan tinggi dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri, peluang siswa dari sekolah berakreditasi B dan C juga tetap terbuka lebar. Pasalnya, perguruan tinggi negeri juga menerapkan aksesibilitas atau pemerataan untuk sekolah-sekolah di daerah, termasuk kawasan Indonesia timur.

Seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (PTN) lewat jalur undangan tersebut memang ditujukan kepada siswa berprestasi tinggi dan secara konsisten menunjukkan prestasinya. Mereka dinilai layak mendapatkan kesempatan untuk menjadi calon mahasiswa lewat penilaian rapor atau tanpa melalui tes tertulis/keterampilan.

"Kami memang mengutamakan siswa dari sekolah favorit atau unggulan. Apalagi dari pengalaman ITS, prestasi mereka di kampus memang konsisten. Akan tetapi, kami juga memberi jatah bagi siswa yang bagus dari kawasan Indonesia timur," kata Priyo Suprobo, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (17/2/2011).

Menurut Priyo, ITS memiliki basis data semua sekolah lanjutan tingkat atas di seluruh Indonesia, termasuk jenis akreditasinya. ITS membuat indeks nilai setiap sekolah, yang dilihat dari nilai ujian nasional (UN) tahun lalu.

Priyo mengatakan, tiap PTN punya kriteria sendiri dalam menerima mahasiswa baru. Di ITS, nilai-nilai mata pelajaran seperti Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, dan Bahasa Inggris harus tinggi untuk mendukung proses belajar di kampus nanti.

Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan, penentuan siswa yang diterima lewat jalur undangan tidak semata-mata mempertimbangkan dari sekolah favorit. PTN pun memberikan pertimbangan pemerataan kesempatan.

"Kami mengutamakan siswa yang memilih di pilihan pertama. Kami lihat semua prestasinya. Tidak kalah pentingnya, rekam jejak soal sekolah. Ada sekolah favorit yang selama ini kami undang, tapi tidak merespons banyak, ya jatahnya dikurangi. Banyak aspek yang dipertimbangkan untuk menerima siswa lewat jalur undangan ini. Nanti hal itu dibahas secara bersama-sama," kata Rochmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kemendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Bantu Siswa Korban Kekerasan dan Asusila

Kemendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Bantu Siswa Korban Kekerasan dan Asusila

Edu
Ada 2 Cara Cek Hasil SKD CPNS 2024, Klik sscasn.bkn.go.id

Ada 2 Cara Cek Hasil SKD CPNS 2024, Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
7 Negara Paling Populer untuk Kuliah di Luar Negeri dan Beasiswa Pilihannya

7 Negara Paling Populer untuk Kuliah di Luar Negeri dan Beasiswa Pilihannya

Edu
2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

Edu
Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Edu
Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Edu
Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Edu
Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau