Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Pendidikan di Sulsel Tersendat

Kompas.com - 22/03/2011, 23:06 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyaluran bantuan biaya pembelian buku sebesar Rp 13,5 miliar dari Dinas Pendidikan Nasional Sulawesi Selatan ke SMA dan SMK negeri di 24 kabupaten/kota belum optimal. Hal tersebut mengganggu persiapan sekolah menghadapi ujian nasional yang akan dilaksanakan pada bulan April.

Sekretaris Dinas Pendidikan Nasional Sulsel, Abdullah Djabbar mengemukakan, hingga kini masih ada sembilan pemerintah kabupaten/kota yang belum menyalurkan bantuan tersebut ke sekolah. Pemerintah daerah yang belum menyalurkan itu, antara lain Kota Makassar, Kabupaten Pangkep, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Bone.

Djabbar menyayangkan lambannya penyaluran itu, karena biaya sudah ditransfer Bagian Keuangan Pemprov Sulsel sejak Januari 2011. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), bantuan pendidikan dari pemerintah pusat maupun provinsi harus ditransfer lebih dulu ke kas daerah.

"Banyak pemerintah kabupaten/kota yang menerapkan administrasi berbelit-belit sehingga menghambat penyaluran bantuan," ungkap Djabbar, Selasa (22/3/2011) di Makassar.

Penyediaan buku pelajaran gratis ini diperlukan untuk membantu siswa dalam menghadapi ujian nasional. Selain itu, kebijakan ini juga meringankan beban orangtua dan pengelola sekolah.

Dana Rp 13,5 miliar dari Dinas Pendidikan Nas ional Sulsel tahun ini diproyeksikan untuk 98.585 siswa SMA dan SMK negeri yang tersebar di 24 kabupaten/kota. Adapun bantuan pengadaan buku pelajaran gratis untuk Madrasah Aliyah (MA) negeri diberikan melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel.

Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengutarakan, lambannya penyaluran dana bantuan pendidikan karena persoalan administrasi. " Karena dana bantuan masuk ke kas daerah, kami harus membicarakan lebih lanjut dengan DPRD agar tidak menyalahi aturan," katanya.

Keputusan Mendiknas juga menyebabkan lambannya penyaluran dana BOS. Saat ini baru 10 kabupaten/kota di Sulsel yang telah menyalurkan dana BOS Rp 638 miliar yang dialokasikan Kementerian Pendidikan Nasional tahun ini. "Cukup banyak kepala sekolah yang terpaksa meminjam uang ke bank agar operasional sekolah dapat tetap berjalan," ujar Djabbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau