Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Butuh Solusi Tawuran

Kompas.com - 19/04/2011, 09:27 WIB

Pendekatan akademisi

Sepanjang 2010 hingga April 2011, sedikitnya terjadi 11 kali tawuran di Tanah Tinggi. Menurut Camat Johar Baru, ada tiga tempat yang menjadi langganan tempat tawuran, yaitu Jalan T, pertigaan Baladewa, dan RW 12.

"Selain persuasif, seperti posko antitawuran, kegiatan bersama antarwarga, sampai kegiatan siskamling bareng, perlu juga penegakan hukum," kata Suyanto.

Kalau perlu, lanjutnya, penyisiran untuk menjaring senjata tajam, minuman keras, hingga narkoba perlu rutin dilakukan oleh penegak hukum. Pemilik barang-barang terlarang harus diproses secara hukum sehingga timbul efek jera.

Di sisi lain, Kepala Kepolisian Sektor Johar Baru menegaskan, warga diharap tidak mudah terprovokasi. "Kalau ada yang mencurigakan, cepat hubungi kami," katanya.

Sebelumnya, psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, mengatakan, perkelahian merupakan wajah lain dari duplikasi kekerasan oleh masyarakat kalangan atas, seperti korupsi. Kekerasan itu tidak terselesaikan dengan baik oleh aparat dan akhirnya masyarakat meniru.

Psikolog Lia Sutisna Latif melihat bahwa masalah tawuran ini bisa diselesaikan, antara lain, dengan penataan ulang permukiman yang kerap terjadi tawuran.

Namun, penataan permukiman harus diikuti dengan pembekalan bagi warganya.

Suyanto menegaskan, para akademisi memang perlu berkiprah turun langsung mempelajari dan menganalisis masalah di Johar Baru. Psikolog, kriminolog, dan sosiolog, misalnya, dianggap paling bisa memetakan masalah serta menemukan solusi yang tepat. (NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Skema Prioritas bagi Pelamar yang Dinyatakan Lulus PPPK Guru 2024

Skema Prioritas bagi Pelamar yang Dinyatakan Lulus PPPK Guru 2024

Edu
Prodi Bioteknologi Universitas Negeri Malang Buka Kelas Internasional

Prodi Bioteknologi Universitas Negeri Malang Buka Kelas Internasional

Edu
Mahasiswa UI Raih Juara di Ajang Kompetisi Perminyakan Dunia

Mahasiswa UI Raih Juara di Ajang Kompetisi Perminyakan Dunia

Edu
5 Kota Pelajar Terbaik di Asia Tenggara, Cek Pilihan Beasiswa S1-S2

5 Kota Pelajar Terbaik di Asia Tenggara, Cek Pilihan Beasiswa S1-S2

Edu
Disdik Sumbar dan GO Gelar TOBK bagi Siswa Sumbar, Berbagi Strategi Persiapan UTBK

Disdik Sumbar dan GO Gelar TOBK bagi Siswa Sumbar, Berbagi Strategi Persiapan UTBK

Edu
Cerita Fitri, Ibu Tiga Anak Bisa Lulus S3 Unair dengan IPK 4,00

Cerita Fitri, Ibu Tiga Anak Bisa Lulus S3 Unair dengan IPK 4,00

Edu
Kurikulum Merdeka Tidak Ajarkan Hitung Cepat Matematika, ini Alasannya

Kurikulum Merdeka Tidak Ajarkan Hitung Cepat Matematika, ini Alasannya

Edu
Sosok Arif Nur, Peneliti Unair yang Masuk Top 2 Percent World's Scientist 2024

Sosok Arif Nur, Peneliti Unair yang Masuk Top 2 Percent World's Scientist 2024

Edu
Tahapan Seleksi PPPK Guru 2024, Durasi Waktu hingga Jumlah Soal

Tahapan Seleksi PPPK Guru 2024, Durasi Waktu hingga Jumlah Soal

Edu
Kemenag Buka Pendaftaran Prodi untuk PTKI Tahun 2024

Kemenag Buka Pendaftaran Prodi untuk PTKI Tahun 2024

Edu
Biaya UKT dan IPI Jurusan Kedokteran Unair dan UB, Siswa Kelas 12 Cek

Biaya UKT dan IPI Jurusan Kedokteran Unair dan UB, Siswa Kelas 12 Cek

Edu
Transformasi Coding Bee Academy, dari Pusat Pembelajaran Coding Jadi Pendidikan Teknologi dan Digital

Transformasi Coding Bee Academy, dari Pusat Pembelajaran Coding Jadi Pendidikan Teknologi dan Digital

Edu
UNS Integrasikan Isu Pencegahan-Penanganan Kekerasan Seksual Jadi Mata Kuliah

UNS Integrasikan Isu Pencegahan-Penanganan Kekerasan Seksual Jadi Mata Kuliah

Edu
Seminar Internasional IKJ: Memaknai Ulang Seni dan Kreativitas Saat AI Mendominasi

Seminar Internasional IKJ: Memaknai Ulang Seni dan Kreativitas Saat AI Mendominasi

Edu
Akademisi dan Pengamat: Indonesia Perlu Cermati Modernisasi Militer dan Diplomasi Pertahanan China

Akademisi dan Pengamat: Indonesia Perlu Cermati Modernisasi Militer dan Diplomasi Pertahanan China

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau