Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Cuci Otak Menghilang karena Malu

Kompas.com - 25/04/2011, 21:12 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Korban cuci otak gerakan Negara Islam Indonesia, Agung Arief Perdana Putra selama sebulan menghilang untuk menenangkan diri. Dia ingin menyepi untuk menenangkan diri setelah merasa bersalah dan malu menjadi korban cuci otak gerakan NII.

Agung merasa dirinya sempat bimbang untuk memutuskan apakah kembali ke rumah atau meneruskan kuliah. "Saya mau balik ke rumah saya malu karena sudah berdosa sama orangtua karena membohongi mereka. Saya tidak mau bertemu teman-teman kuliah saya lagi," katanya.

Dirinya sempat memberanikan diri kembali kuliah namun sempat dicaci maki dan dihakimi teman-temannya yang marah karena dirinya ikut mengajak delapan orang lainnya. "Bahkan saya sempat dipukul karena dianggap perekrut," tuturnya.

Bahkan saat pulang 19 Maret lalu, Agung sering mendapat telepon teror dari seseorang yang mengaku pembinanya. Akhirnya saat kembali ke Malang paa 20 Maret lalu, dia membuang nomor kartu telepon selulernya dan mengganti dengan nomor baru.

Agung sempat meng hubungi keluarga dengan nomor baru pada 15 April menyatakan bahwa dirinya di Malang dan baik-baik saja. Dia menyatakan tinggal di rumah teman yang kerja di ekspedisi.

Kondisi mental Agung juga masih labil. Dia berencana cuti kuliah atau berhenti sementara dari jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang. Saat ini mahasiswa yang duduk di semester II mengaku masih trauma.

"Selama cuti kuliah saya ingin belajar di rumah untuk persiapan mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Saya mau bongkar lagi kumpulan soal masuk SNMPTN," ujarnya di rumahnya.

Agung khawatir meskipun kampusnya menerima dia kembali, tetapi dia khawatir teman-temannya mengasingkannya. Menurutnya bila bisa diterima UMPTN di tempat baru dia berharap bisa lebih fresh dengan suasana baru yang lebih menyenangkan.

Agung merasa lebih tenang berkumpul bersama keluarga. Ayahnya Rasyidi Syamsul Arifin dan ibunya Rahayu Kunti Andari sangat mendukung dan berharap Agung bisa kembali kuliah di Unmuh Malang. Sebab biaya yang sudah dikeluarkan tidak sedikit dan sayang bila tidak diteruskan. Tetapi semua bergantung Agung, dan kenyamanannya dalam menempuh pendidikan.

Ayahnya Sempat Putus Asa

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com