Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Cuci Otak Menghilang karena Malu

Kompas.com - 25/04/2011, 21:12 WIB

Orangtua dan kerabat Agung bahagia Agung kembali dan bersyukur kepada Tuhan. Mereka juga berterimakasih kepada pihak kampus dan kepolisian serta semua pihak yang membantu menyadarkan Agung hingga mau kembali ke rumah.

Rasyidi hanya bisa pasrah dan nyaris putus asa. Dia mengikhlaskan anak pertamanya yang menghilang sejak 20 Maret lalu. Keluarganya akan menggelar selamatan dan doa bersama agar hati Agung tergerak dan terbuka untuk kembali pulang.

Keluarga mencari keberadaan Agung dengan berbagai cara mulai melacak di kampus, hingga minta tolon orang pintar, hingga melacak melalui jejaring sosial.

"Saya hanya bisa pasrah dan sempat ingin berhenti bekerja. Saya bekerja untuk anak dan keluarga. Saya pikir buat apa bekerja jika anak menghilang dan menyimpang,' kata Rasyidi.

Beruntung rekan kerja Rasyidi di pabrik kawasan Gedangan Sidoarjo meyakinkan jika anak merupakan amanah dan titipan Tuhan. Jika memang Agung dititipkan kepadanya pasti akan kembali. Akhirnya rencana menggelar selamatan pada Minggu (24/4/2011) agar Agung kembali dibatalkan, dan akan diganti syukuran. Agung telah kembali duluan pada Sabtu (23/4/2011) pukul 23.30 lalu.

Setelah ini keluarga berencana membawa Agung ke psikiater untuk memulihkan kondisi kejiwaa Agung. Selama ini Agung selalu dihantui ketakutan serta untuk menghilangkan ajaran-ajaran yang pernah diikuti anaknya.

Setelah ini kemana Agung keluar akan ada pihak keluarga yang mendampingi. "Sekarang biar dia tenang dulu. Meski tidak banyak berubah tapi ada sedikit kebiasaannya yang hilang yakni dulunya sering bicara dan terbuka. Tapi sekarang lebih banyak diam," tutur Rasyidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com