Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Diskusi Seminar hingga Dibaiat

Kompas.com - 27/04/2011, 10:44 WIB

Ketika ada kloter yang kosong, Rudi menghubungi Andi. "Ya sudah, akhirnya saya bareng kloter yang dekat rumah saya, Ciledug," tuturnya.

Andi pun menuju tempat baiat dengan terlebih dahulu berjanji bertemu dengan Rudi di sebuah tempat di kawasan Ciledug. Di tempat itu, Rudi dan lima kawannya telah menunggu dengan mengendarai mobil. "Akhirnya saya masuk dalam mobil," ucap Andi.

Di dalam mobil, lanjutnya, sudah ada 10 orang calon anggota lain yang siap dibaiat. "Semuanya laki-laki," katanya.

Sekitar pukul 21.00, mereka berangkat menuju lokasi Baiat. Andi menuturkan, dalam perjalanan, ia dipesankan untuk menutup mata ketika ada perintah. "Nanti kalau sudah dekat tempatnya, merem (memejamkan mata) ya," ujarnya menirukan Rudi.

Namun, Andi tidak menutup mata saat diperintah. Ia kemudian melihat bahwa rombongan menuju sebuah rumah yang masih berada di kawasan Ciledug. Sesampainya di sebuah rumah itu, semua calon anggota diperintahkan untuk shalat kemudian tidur. Menjelang tengah malam, tutur Andi, mereka dibangunkan untuk bertemu dengan petinggi NII.

"Di situ kembali diyakinkan," ucap Andi.

Setelah itu, mereka kembali diperintahkan untuk tidur. Kemudian, Andi dibangunkan kembali dari tidurnya untuk mengikuti proses penggantian nama. "Namanya dipilihin tapi saya lupa namanya. Terus tidur lagi, besok Subuh bangun, dan berangkat lagi," lanjutnya.

Keesokan harinya, Andi bersama 10 orang calon anggota NII lainnya diberangkatkan ke tempat lain. Di tempat itu, kata Andi, mereka akan dipertemukan dengan komandan NII dan dibaiat. "Ke daerah yang agak jauhan tapi saya tahu itu masih di Wilayah Ciledug," katanya.

Di tempat kedua yang juga merupakan rumah kontrakan itu, Andi diperintahkan memakai baju putih dan celana hitam, kemudian dibawa ke ruangan komandan NII. Memasuki ruangan, kata Andi, ia bertemu dengan lima orang komandan NII yang duduk berjajar seperti panelis. Kelima orang itu, menurut Andi, berpakaian biasa saja. Tidak mengenakan peci atau atribut apapun. Selanjutnya, di dalam ruangan itu, Andi beserta 10 orang calon anggota NII lainnya kembali dijelaskan tentang NII dan diyakinkan.

"Di-brain wash lagi ramai-ramai, lebih detil omongannya. Makan siang, sholat, terus dibaiat," ungkapnya.

Baca juga: Testimoni Korban NII (2): Ajaran NII: Menghapus Dosa dengan Uang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com