DEPOK, KOMPAS.com — Prof Ir Suyono Dikun, MSc, PhD dan Prof Ir Sutrasno Kartohardjono, MSc, PhD dikukuhkan sebagai guru besar tetap pada Fakultas Ilmu Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Rabu (4/5/2011). Pengukuhan itu dipimpin Rektor UI Prof der Soz Gumilar R Somantri di Balai Sidang UI, Depok.
Dalam pengukuhannya, Prof Suyono menyampaikan pidato ilmiah berjudul "Perencanaan dan Kebijakan Transportasi Indonesia dalam Mendukung Perekonomian Maju dan Mandiri Tahun 2030". Ia memaparkan, sebagai negara besar, Indonesia menghadapi berbagai permasalahan serius dan cukup kompleks, seperti transportasi, produksi energi yang lebih efisien, serta kebutuhan akan perawatan kesehatan yang lebih baik.
"Transportasi di Indonesia merupakan produk kebijakan dan keputusan politik pembangunan dari pemerintah. Kualitas sistem transportasi saat ini merupakan cerminan dari seberapa kuat dan tepatnya politik pemerintah dalam pembangunan ekonomi memandang pergerakan ekonomi itu sendiri," ujar Suyono.
Persoalan-persoalan tersebut coba dipecahkan oleh Prof Ir Suyono Dikun, MSc, PhD dan Prof Ir Sutrasno Kartohardjono, MSc, PhD yang akan dikukuhkan sebagai guru besar tetap FTUI.
Ia mengatakan, ke depan, reformasi kebijakan sektor transportasi harus mampu mengatasi semua permasalahan bangsa Indonesia, antara lain dengan lebih banyak membangun konektivitas wilayah yang selama ini terbelakang dan berkonsentrasi pada pengembangan moda transportasi laut, udara, dan angkutan penyeberangan di kawasan timur Indonesia.
Sementara itu, dalam pidato pengukuhannya berjudul "Peran Teknologi Membran dalam Intensifikasi Proses Separasi di Industri: Peluang dan Tantangan", Prof Ir Sutrasno Kartohardjono menyampaikan tawaran solusi untuk Indonesia terkait cara mengatasi persoalan bidang perawatan kesehatan yang lebih baik, lingkungan lebih bersih, suplai makanan, air bersih, dan air ultra murni lebih murah, serta produksi energi lebih efisien.
Sutrasno memaparkan, teknologi pemisahan berbasis membran memiliki beberapa kelebihan, antara lain konsumsi energi, ramah lingkungan, prosesnya sederhana, dan sifatnya yang modular sehingga sangat mudah memperbesar kapasitas prosesnya.
"Teknologi membran ini diharapkan mampu lebih berkontribusi antara lain di bidang perawatan kesehatan yang lebih baik, lingkungan lebih bersih, suplai makanan, air bersih, dan air ultra murni yang lebih murah, serta produksi energi yang lebih efisien," ujar Sutrasno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.