Berdasarkan pemantauan
”Bahkan untuk daerah yang terkena bencana alam, seperti Kabupaten Garut, distribusi soal dan pakaian seragam siswa bisa ditanggulangi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkasyi saat mendampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat meninjau ujian nasional di SD Negeri Sukawarna 2, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (10/5). Di Jabar, sekitar 768.000 siswa mengikuti UN.
Anggota Dewan Pendidikan Jabar, Iwan Hermawan, mengatakan, dari sisi pelaksanaan UN SD, relatif tidak ada masalah, kecuali kurangnya anggaran untuk tenaga pengawas.
”Panitia ujian di beberapa SD di Kota Bandung mengaku menggunakan dana bantuan operasional sekolah untuk menutup kekurangan dana. Anggaran ujian sebesar Rp 9.300 per siswa dinilai tak mencukupi,” kata Iwan yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, berbeda dengan tahun lalu, tidak ada lagi guru yang menjemput murid untuk ikut UN.
”Tahun lalu ada murid yang harus dijemput guru karena ternyata lupa jadwal ujian,” kata Kepala SDN Inpres Batua I, Makkassar, Ramli.
Pengamanan UN juga tetap ketat seperti pada penyelenggaraan UN SMA dan SMP. Perwakilan sekolah yang ditemani dua anggota polisi mengambil soal ujian pada pagi hari
Di Kota Baru, Kalimantan Selatan, soal UN tingkat SD di Pulau Sembilan dikirim sehari lebih awal dari jadwal ujian. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi cuaca karena untuk mencapai kepulauan itu butuh waktu tempuh 5-6 jam melalui laut dari ibu kota Kabupaten Kota Baru.