Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kota Baru Eko Suryadi WS mengatakan, soal diantar ke sekolah pada Senin. Untuk mengantisipasi kebocoran, pihak sekolah melibatkan polisi untuk menjaga soal-soal itu.
Di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sedikitnya 78 siswa tidak mengikuti UN dan dinyatakan mengundurkan diri. Sebagian besar dari mereka yang mengundurkan diri itu karena ikut orangtua pindah ke luar kota dan ada surat pernyataan yang disampaikan kepada pihak sekolah.
Kepala Bidang Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Jember Jumari mengatakan, paling banyak siswa yang mundur adalah SD di Kecamatan Sukorambi sebanyak 16 orang. Sementara peringkat kedua adalah SD yang ada di wilayah Kecamatan Rambipuji, yakni 14 orang.
Siswa yang tidak melaksanakan UN karena ikut orangtua, menurut Jumari, sulit untuk bisa mengikuti ujian susulan. Mereka memang dianggap mengundurkan diri. Begitu juga keberadaan mereka diragukan bisa ikut ujian di tempat yang baru.
Di Surabaya, pelaksanaan UN tingkat SD diwarnai pergantian lembar jawaban bagi siswa sekolah luar biasa (SLB) yang tidak menggunakan braille. Lembar jawaban bagi siswa di SLB-A Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya sama dengan peserta normal.
Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) YPAB Surabaya Nurul Gimawati mengaku, pihaknya sempat kaget ketika membuka amplop berisi soal-soal ujian dan lembar jawaban yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi siswa di sekolah tersebut.
”Saya memang sempat kaget, tetapi segera menempatkan guru sebagai pendamping sehingga siswa tidak perlu menunggu lama untuk mengerjakan soal ujian nasional,” ujar Nurul.