JAKARTA, KOMPAS.com — Berangkat dari kegelisahan dan tekad yang kuat untuk membantu menyejahterakan kehidupan bangsa, Putera Sampoerna Foundation membuat sebuah program lunak atau disebut dana bergulir.
Sistem dari program ini adalah memberikan pinjaman untuk siswa lulusan Sampoerna Academy yang berasal dari keluarga prasejahtera agar mampu melanjutkan pendidikan berkualitas.
"Program ini berwujud dana bergulir yang diberikan kepada siswa lulusan Sampoerna Academy. Tujuannya agar siswa peraih beasiswa yang telah dididik Sampoerna Academy bisa terus melanjutkan studi ke perguran tinggi yang berkualitas," kata Managing Director Putera Sampoerna Foundation Nenny Soemawinata, Kamis (26/5/2011), di Sampoerna Strategic Square, Jakarta.
Dana pinjaman lunak atau dana bergulir, sambung Nenny, berasal dari koperasi siswa bangsa di bawah naungan Putera Sampoerna Foundation. Program ini menjamin seluruh biaya pendidikan dan biaya hidup siswa dan baru dikembalikan dalam jangka waktu 12-14 tahun mendatang.
"Kami menjamin biaya pendidikan dan biaya hidupnya. Karena mereka di asrama, makanannya kami siapkan, mungkin sedikit uang jajan di akhir minggu, dan seragam. Supaya tak ada perbedaan di antara siswa, semuanya berseragam," ujar Nenny.
Selain agar siswa dapat melanjutkan pendidikan, program ini dibuat juga untuk mengajarkan mereka bertanggung jawab karena sifat program ini adalah dana pinjaman.
"Kami bikin simulasi, jika anak menandatangani sebuah perjanjian, dia harus tahu dan pahami betul apa yang jadi komitmen mereka, karena kami mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab. Batas pengembaliannya 12-14 tahun. Paling tidak kami sudah melakukan simulasi pendapatan minimal setelah lulus kuliah itu berapa. Kami ajarkan juga pendidikan entrepreneur, artinya jika tak mendapatkan pekerjaan, siswa bisa berwirausaha. Kami bekali mereka agar tidak stagnan dan patah semangat," kata Nenny.
Adapun mekanisme pengembalian pinjaman lunak tersebut dilakukan setelah siswa lulus dan bekerja. Dana pengembalian itu akan dikelola bagi anak-anak berikutnya yang membutuhkan dana bergulir.
"Jadi, setelah lulus, baru mengembalikan dalam jangka waktu 12-14 tahun ke depan. Pengembalian dana itu bukan untuk yayasan, melainkan untuk membantu adik-adiknya yang lain untuk mendapat kesempatan belajar yang sama," ujarnya.
Nenny menjelaskan, program ini adalah keinginan Poetra Sampoerna, yang mengatakan ingin meninggalkan dunia ini dalam keadaan lebih baik dari ketika ia datang.
"Saya sangat berterima kasih kepada Indonesia karena Indonesia-lah yang membuat saya seperti ini. Saya percaya Indonesia mempunyai potensi karenanya kita menggali dan memberikan ini," kata Yenny, mengutip ucapan Poetra Sampoerna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.