Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Masih Tempat "Buangan"

Kompas.com - 14/06/2011, 10:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pengembangan minat baca dan perpustakaan belum dianggap prioritas oleh Pemerintah. Nyatanya, untuk melaksanakan visi "Terdepan dalam Informasi Pustaka, Menuju Indonesia Gemar Membaca" pagu anggaran 2012 yang ditetapkan oleh Bappenas dan Kementrian Keuangan tak lebih dari Rp 368 miliar atau berkurang 15 % dari anggaran tahun 2011.

Demikian diungkapkan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Golongan Karya Hetifah Sjaifudian, di Jakarta, Selasa (14/6/2011). Hetifah mengatakan, Komisi X pada 2012 ini akan menaikkan anggaran perpustakaan menjadi Rp 2,5 triliun.

"Sebetulnya minat baca generasi muda cukup tinggi, hanya saja, sarana dan bahan bacaan tidak tersedia. Jika harus membeli sendiri harga buku di Indonesia tergolong sangat mahal. Padahal, selain media belajar, buku juga merupakan sarana rekreasi," ujar Hetifah.

Setiap kota kabupaten, bahkan kecamatan dan desa seharusnya memiliki perpustakaan. Perpustakaan-perpustakaan tersebut pun sebetulnya tidak harus mewah.

"Terbukti banyak komunitas bisa membuat perpustakaan kecil-kecilan yang menarik," kata Hetifah.

Ia mengakui, banyak hal harus dirombak dan disempurnakan. Dari sisi aturan, undang-undang tentang perpustakaan belum memiliki aturan pelaksanaan berupa peraturan pemerintah (PP). Dari sisi kelembagaan juga belum ada koordinasi yang baik antara Perpusnas dengan Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas).

"Sumber daya pengelola di level nasional maupun daerah masih harus ditingkatkan kapasitasnya. Selama ini perpustakaan dikenal sebagai tempat 'buangan' yang tidak menarik, sehingga personil berkualitas enggan bergabung di sini. Itu kenyataan di lapangan," lanjut Hetifah.

Ia menambahkan, dilihat dari sisi desain tata ruang, kebanyakan perpustakaan juga tidak memenuhi syarat. Ruangan umumnya sempit, panas, dan berdebu. Yang tak kalah penting, kata Hetifah, koleksi bahan bacaan yang tersedia kurang bervariasi dan tidak menarik karena masih didominasi buku teks.

"Koleksi sastra sangat minim, apalagi buku bacaan untuk anak dan remaja. Teknologi penelusuran dan pencarian bahan juga perlu dikembangkan, karena bukan hal yang rumit. Harusnya sudah bisa online sebab ke depan itu perlu pemikiran-pemikiran kreatif dan inovatif untuk membangun perpustakaan dan minat baca masyarakat," tambah Hetifah.

Hetifah mengatakan, Panitia Kerja (Panja) Perpustakaan dan Minat Baca di Komisi X yakin bisa melaksanakan upaya tersebut. Hanya, syaratnya harus dimulai dengan menyusun strategi secara bersama-sama secara partisipatif dengan melibatkan masukan dari berbagai komponen masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

'ITC Leadership Conclave 2024': Pemimpin Jadi Kunci Transformasi di Era Ketidakpastian

"ITC Leadership Conclave 2024": Pemimpin Jadi Kunci Transformasi di Era Ketidakpastian

Edu
Guru Besar Kehormatan Unair, Prof Sunarto Dilantik Jadi Hakim Ketua MA

Guru Besar Kehormatan Unair, Prof Sunarto Dilantik Jadi Hakim Ketua MA

Edu
Dua Cara Cek Hasil Skor SKD CPNS 2024 secara 'Online'

Dua Cara Cek Hasil Skor SKD CPNS 2024 secara "Online"

Edu
Pendidikan di Jerman Fokus Bangun 'Skill' Mahasiswa, Aljerin: Lebih Dibutuhkan Industri

Pendidikan di Jerman Fokus Bangun "Skill" Mahasiswa, Aljerin: Lebih Dibutuhkan Industri

Edu
Sosok William, Siswa SMA yang Teliti Kacang Koro untuk Diabetes dan Malnutrisi

Sosok William, Siswa SMA yang Teliti Kacang Koro untuk Diabetes dan Malnutrisi

Edu
Skill Data Science Banyak Dibutuhkan, DQLab Buka Pelatihan Excel hingga Koding Gratis

Skill Data Science Banyak Dibutuhkan, DQLab Buka Pelatihan Excel hingga Koding Gratis

Edu
Pemerintah Libatkan Siswa SMK dalam Program Konversi Kendaraan BBM ke Listrik

Pemerintah Libatkan Siswa SMK dalam Program Konversi Kendaraan BBM ke Listrik

Edu
Bahlil Lahadalia Lulus Doktor 1 Tahun 8 Bulan, UI: Masa Studi Sesuai Aturan

Bahlil Lahadalia Lulus Doktor 1 Tahun 8 Bulan, UI: Masa Studi Sesuai Aturan

Edu
Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Indonesia, Alumni Jerman Deklarasikan Aljerin

Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Indonesia, Alumni Jerman Deklarasikan Aljerin

Edu
Pengabdian Masyarakat FPPsi UNJ Perkuat Pembelajaran Kreatif Guru di Garut Jabar

Pengabdian Masyarakat FPPsi UNJ Perkuat Pembelajaran Kreatif Guru di Garut Jabar

Edu
'Open House YWAMJP' Angkat Tema Pembelajaran Digital dan Keunggulan Global

"Open House YWAMJP" Angkat Tema Pembelajaran Digital dan Keunggulan Global

Edu
Pemisahan Kemendikbud Memiliki Tantangan dalam Komunikasi dan Koordinasi

Pemisahan Kemendikbud Memiliki Tantangan dalam Komunikasi dan Koordinasi

Edu
Lewat Lokavita, Siswa BINUS SCHOOL Bekasi Sukses Berdayakan Masyarakat di Bantar Gebang

Lewat Lokavita, Siswa BINUS SCHOOL Bekasi Sukses Berdayakan Masyarakat di Bantar Gebang

Edukasi
Bahlil Lahadalia Raih Gelar Doktor UI, Cumlaude dalam 1 Tahun 8 Bulan

Bahlil Lahadalia Raih Gelar Doktor UI, Cumlaude dalam 1 Tahun 8 Bulan

Edu
'Futsal Festival' Global Sevilla School, Ajang Asah Bakat dan Karakter Siswa

"Futsal Festival" Global Sevilla School, Ajang Asah Bakat dan Karakter Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau