Rusdy Rukmarata, sutradara dan koreografer Eksotika Karmawibhangga Indonesia Dance Company, menyebut ”kesederhanaan” panggung sebagai kunci utama sajian The Lion King, Tha Landmark Musical Event. ”Penataan panggung yang terkesan biasa saja, padahal sangat canggih. Penggarapan panggungnya berani melawan arus dengan menghindari memakai multimedia dalam pementasannya.
Keindahan The Lion King, Tha Landmark Musical Event digenapi para aktor dan penarinya yang berkemampuan merata, baik dalam berakting, menyanyi, maupun menari. Mereka adalah aktor terbaik dari berbagai penjuru dunia, Kanada, Perancis, Inggris, Afrika Selatan, Selandia Baru, Filipina, Singapura, teruji melalui audisi panjang. Sebuah kisah berlatar belakang Afrika dipentaskan orang dari berbagai penjuru dunia.
Panggung megah musikal Lion King bagi pengajar Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta, Maria Darmaningsih, tidak lepas dari perjalanan panjang Julie Taymor di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
”Topeng indah Musafa serta Scar, misalnya, terinspirasi topeng tradisional dari negara. Riset menjadi kuncinya, dan Indonesia memiliki sumber daya tidak terbatas untuk dibongkar dan kemas ulang menjadi pertunjukan kontemporer musikal Lion King,” kata Maria.