"Karena itu, produk ini sangat bermanfaat dan aman bagi para anak balita di Indonesia. Pembuatannya juga mudah karena tinggal diseduh air panas lalu diberikan pada anak balita," terangnya.
Meski berpotensi secara industri, Aprilitan dan kawan-kawan belum berencana memproduksi hasil karya mereka tersebut secara massal. Apalagi, hasil riset mereka tersebut belum memiliki hak paten. Tetapi, menurut rangga, tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan dunia industri terkait hasil penelitian mereka itu.
"Kami optimistis jika dibandingkan produk sejenis yang sudah dikomersilkan, produk kami ini kadar zat besi dan proteinnya cukup tinggi. Protein sangat berguna membentuk hemoglobin dan zat besi jelas berfungi menambah darah juga," tandasnya.
Selain UGM, tim dari Indonesia, yaitu tim Universitas Brawijaya, juga berhasil menjadi pemenang di ajang tersebut. Adapun, tim dari India menjadi juara ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.