Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjarahan Udang Marak di Kalbar

Kompas.com - 11/07/2011, 04:02 WIB

Mempawah, Kompas - Penjarahan dan maraknya pungutan menyebabkan banyak pengusaha udang vanamae enggan beroperasi di Kalimantan Barat sehingga jumlahnya berkurang dari 40 pengusaha menjadi 15 pengusaha selama empat tahun terakhir. Produksi udang vanamae Kalbar juga tersisa 100 ton dari sebelumnya 400 ton per bulan. Luas areal tambak pun berkurang dari 600 hektar menjadi 150 hektar.

Ketua Shrimp Club Indonesia Kalimantan Barat Atmajun Candra, Minggu (10/7), mengatakan, penjarahan marak terjadi saat panen. ”Sekarang masih sering terjadi di wilayah Kabupaten Bengkayang. Pengusaha tidak ada yang berani beroperasi karena rugi sangat besar,” ujar Atmajun.

Atmajun mengatakan, sulit mencegah penjarahan saat panen jika hanya mengandalkan pekerja di tambak. Apalagi, jelang panen juga ada oknum yang meminta berbagai sumbangan. ”Satu petak ada yang dipatok sekian juta. Jika tidak dipenuhi, nanti ada masalah di kemudian hari. Bayangkan, pengusaha yang sudah berinvestasi sangat besar dan memiliki puluhan kolam pasti akan berpikir dua kali untuk kembali beroperasi,” tutur Atmajun.

Akibat berkurangnya jumlah pengusaha, produksi udang vanamae di Kalbar turun drastis. Empat tahun lalu, volume produksi mencapai 400 ton per bulan. ”Sekarang hanya tinggal 100 ton per bulan,” ungkap Atmajun.

Udang vanamae adalah salah satu komoditas ekspor dari Kalimantan Barat. Harganya kini sekitar Rp 50.000 per kilogram dengan isi 50 ekor per kilogram.

Kasus lain adalah serangan penyakit. Pengusaha tambak udang di Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, Liu Pai Cong, mengatakan, penyakit miosis dipicu oleh banyaknya bakteri yang terbawa oleh air laut. Kualitas air laut terus turun karena perubahan iklim telah menyebabkan gelombang besar dan naiknya bakteri ke permukaan. Panen tersisa 50-60 persen dari benih yang ditebar. Kematian tak sekali terjadi, tetapi sejak usia 40 hari,” papar Pai. Penyakit miosis menunjukkan gejala busuk pangkal ekor udang dan membuat warna udang jadi putih kapas. (aha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com