Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Ujian Masuk Mandiri Undana 600

Kompas.com - 20/07/2011, 21:57 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Universitas Nusa Cendana Kupang menyediakan kuota ujian masuk mandiri (UMM) sebanyak 600 dari 3.002 orang yang mendaftar dan mengikuti seleksi tertulis mulai Rabu (20/7/2011).

Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Nusa Cendana (Undana) David BW Pandie mengatakan jalur UMM ini merupakan salah satu dari empat jalur yang disediakan Kementerian Pendidikan Nasional dengan seleksi dan penentuan kelulusannya dilakukan di tingkat lokal.

"Meski seleksinya di tingkat lokal, Undana tetap melakukan kerja sama dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS) sebagai pihak yang menyediakan soal seleksi masuk UMM. Kualitas tetap dikedepankan," katanya.

Dia mengatakan, dari jumlah peserta yang mengikuti seleksi tertulis, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) paling diminati peerta, meskipun kuota untuk dua jurusan ini terbatas pada jalur UMM.

"Sisanya tersebar pada 39 jurusan di Undana, diantaranya peternakan, perikanan, pertanian, kedokteran, fisip, hukum, teknik sipil, teknik pertambangan dan jurusan lainnya," katanya.

Ia mengatakan kuota tersebut akan disatukan dengan hasil SNMPTN, jalur penelusuran minat dan bakat (PMDK) dan jalur khusus sore sehingga total akan mencapai 3.500 mahasiswa yang akan ditampung pada 2011.

Menurut dia, pada SNMPTN dari 6.327 peserta yang mengikuti seleksi hanya 1.083 orang yang dinyatakan lulus. "Ini merupakan sistem penerimaan mahasiswa baru program sarjana dan diploma pada perguruan tinggi melalui pola seleksi secara nasional," katanya.

Menurut Pandie, banyak orang tua dan calon mahasiswa yang berminat masuk ke Undana sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di NTT, namun pihaknya dibatasi dengan kuota yang disediakan.

Ia mengatakan, Undana dari waktu ke waktu terus berbenah diri dengan menyiapkan berbagai fasilitas pendukung seperti tenaga dosen yang hingga saat ini sebanyak 920 orang.

"Dari jumlah itu 18 orang atau sekitar 20 persen guru besar dan sekitar 75 persen bergelar doktor," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com