Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali Modus Penipuan Berkedok Beasiswa

Kompas.com - 28/07/2011, 09:43 WIB

8. ”First come, first served!”
Ungkapan ini akan dikatakan oleh sponsor beasiswa berkedok penipuan. Hal tersebut dikatakan karena tidak adanya batas waktu pengiriman aplikasi. Sebab, siapa yang pertama mengurus, dia yang akan mendapatkan beasiswa tersebut. Luangkan waktu untuk mempertanyakan setiap pertanyaan untk aplikasi beasiswa yang diajukan.  

9. Jaminan untuk menang
Hal ini sangat normal bagi para pencari beasiswa. Jika beasiswa menawarkan atau menjamin Anda akan menang dan bisa mendapatkan beasiswa, carilah keabsahannya. Dua mesin pencari beasiswa yang bisa digunakan: http://www.fastweb.com/ dan College Board

10. Perusahaan yang baru terbentuk
Biasanya beasiswa diberikan oleh perusahaan yang sudah lama terbentuk. Jika perusahaan yang menawarkan beasiswa masih baru, bisa jadi itu adalah penipuan. Selanjutnya, Anda bisa mencari tahu daftar perusahaan baru untuk referensi.

11. Meminta informasi pribadi secara detil
Beberapa penipuan beasiswa akan meminta informasi keuangan pribadi dari para pelamar beasiswa. Jika mereka mendapatkan informasi pribadi anda seperti nama anda, tanggal kelahiran, kartu kredit, rekening bank, kartu kredit, atau nomor jaringan sosial. Para penipu beasiswa dapat melakukan pencurian identitas. Oleh karena itu, jika ada yang meminta informasi pribadi anda, segera tutup telepon.

12. Menawarkan pengisian aplikasi beasiswa
Trik ini sangat jelas penipuan. Bagaimana mungkin sebuah perusahaan mengisikan aplikasi beasiswa untuk Anda? Mereka tidak mungkin menuliskan esai untuk Anda. Mereka tidak bisa mengumpulkan surat rekomendasi. Mereka bahkan tidak bisa mengisikan formulir informasi pribadi Anda, jika Anda tidak memberi tahu mereka. Selalu hindari situs yang mengatakan akan mengisikan aplikasi beasiswa untuk anda.  

13. Dinyatakan mendapatkan beasiswa yang tak pernah diikuti
Beberapa penipuan beasiswa akan menghubungi orang secara acak dan mengatakan bahwa mereka memenangkan beasiswa. Seringkali penipu mengatakan meminta nomor rekening Anda sebelum hadiah dikirim. Jika Anda mendapatkan pesan bahwa Anda memenangkan beasiwa yang tidak pernah Anda daftar, cari sponsor beasiswa yang menawarkan uang tersebut. Ketika mereka mengatakan  bahwa Anda harus membayar untuk mendapatkan beasiswa tersebut, tutup saja telponnya. 

14. Cermati kesalahan kecil
Anehnya, banyak penipuan beasiswa yang banyak memiliki kesalahan dalam ejaan dan tata letak kalimat di website mereka. Contohnya, mereka menuliskan ”Scholorship” bukan ”Scholarship”. Jika ada aplikasi beasiswa yang salah dalam penggunaan bahasa Inggris, selidikilah beasiswa itu, mungkin itu adalah penipuan.  

15. 50 persen pelamar mendapatkan beasiswa
Jika beasiswa mengaku bahwa 50 persen siswa cerdas yang membuat aplikasi telah berhasil mendapatkan beasiswa, itu adalah penipuan. Hindari beasiswa yang bertipe seperti ini.  

16. Alamat PO Box
Jika beasiswa melampirkan alamat kantor berupa PO Box atau alamat tempat tinggal, kemungkinan itu adalah penipuan. Karena kebanyakan beasiswa menuliskan alamat bisnis yang sah

17. Biaya lain-lain
Beberapa beasiswa palsu mengenakan biaya lain-lain kepada pelamar. Mereka mencoba meyakinkan Anda bahwa Anda harus membayar biaya perangko, pajak, dan lain-lain sebelum Anda mendapatkan beasiswa hibah. Beasiswa sah akan mengurangi biaya tambahan kepada mahasiswa.  

18. Menyamar sebagai organisasi nirlaba
Banyak penipuan beasiswa yang menyamar sebagai organisasi nirlaba. Hanya karena nama perusahaan memiliki embel-embel ”fund” atau ”foundation”, bukan berarti itu sebuah organisasi nirlaba besar. Bisa saja itu sebuah bisnis yang mencari keuntungan atau penipuan.

Intinya, tetap waspada, dan teliti!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com