Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Anak HS Tak Bisa Bersosialisasi?

Kompas.com - 12/08/2011, 09:57 WIB

Aar dan Lala sering mengajak anak-anaknya untuk pergi ke supermarket, pasar, bank ,dan tempat-tempat lainnya untuk memperlihatkan lingkungan yang ada di dunia nyata. Dari pengalaman ini, anak-anak diajarkan bagaimana mereka harus berbicara kepada orangtua, membayar uang di kasir, dan sebagainya. Selain itu, sering pula diadakan field trip, seperti ke museum dan pabrik.

Menurut Home School Legal Defense Association (HSLDA), anak-anak homeschooling tidak memiliki kesulitan bersosialisasi seperti anggapan selama ini. Mereka betul-betul dipersiapkan di dunia nyata, contohnya rumah, dan tempat bekerja. Anak-anak homeschooling terbiasa berinteraksi dengan orang-orang lintas umur, baik orangtua, maupun orang yang lebih muda dari mereka.

HSLDA mengatakan bahwa banyak penelitian yang memerhatikan tentang masalah sosialisasi pada anak homeschooling. Beberapa di antaranya adalah Dr. Susan McDowell, penulis "But What About Socialization? Answering the Perpetual Home Schooling Question: A Review of the Literature". Susan mengungkapkan, sosialisasi dalam diri anak homeschooling sudah bukan merupakan isu besar saat ini.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak homeschooling tak memiliki masalah relasi sosial. Dr. Linda Montgomery, yang meneliti tentang anak-anak homeschooling berumur 10 hingga 21 tahun juga menyimpulkan bahwa anak-anak tersebut tidak terisolasi dari aktivitas-aktivitas layaknya anak muda seumuran mereka.

Sementara itu, Thomas Smedley, yang tengah menyiapkan tesis tentang sosialisasi anak homeschooling di Radford University of Virginia juga menyebutkan bahwa dalam sistem sekolah formal, anak-anak bersosialisasi secara horisontal, temporer, dan berada dalam zona nyaman.

Adapun, anak-anak homeschooling bersosialisasi secara vertikal, bertanggung jawab, mau melayani, serta hormat kepada orang yang lebih tua. Para peneliti ini akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa anak-anak homeschooling tidak memiliki masalah dalam sosialisasi. Mereka justru  memiliki yang lebih fleksibel untuk field trip, camping, olahraga, mau pun pergi ke tempat-tempat bersejarah untuk memelajari banyak hal.

Seperti Husayn, yang hari itu mengikuti ayahnya mengikuti kegiatan di sebuah hotel di bilangan Jakarta Selatan. Dengan gamblang ia menceritakan, ingin mewawancarai para petugas hotel.

"Husayn pengen tahu, ada pekerjaan apa saja di sini dan apa tugas om-om itu," katanya polos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau