Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Sekolah Rusak Berjalan Lamban

Kompas.com - 14/10/2011, 02:25 WIB

Madiun, Kompas - Perbaikan sekolah rusak di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, lamban dilaksanakan. Akibatnya, selain kegiatan belajar-mengajar terganggu, kondisi kesehatan siswa juga terancam memburuk karena lokasi pengungsian sementara yang mereka tempati jauh dari layak.

Di Sekolah Dasar Negeri Kwangsen II, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, misalnya, sudah sebulan lebih satu ruang kelas atapnya ambruk karena lapuk dan dua ruang kelas lainnya dikosongkan karena terancam ambruk. Penyangga atapnya melengkung. Murid-murid pun terpaksa diungsikan belajarnya.

Murid kelas II belajar di teras mushala, sedangkan murid kelas I digabung dengan murid kelas III belajar di ruang kelas yang disekat dengan lemari buku. Murid kelas II yang berjumlah 23 orang setiap hari harus bertahan dari terpaan angin kencang yang membawa serta debu dan daun- daun kering.

Kepala SDN Kwangsen II Nur Wahyudi menambahkan, apabila muridnya mengeluh tidak bisa belajar karena gangguan angin kencang, debu, dan kebisingan, pihaknya memindahkan lokasi belajar ke dalam mushala. Namun, situasinya juga tidak kondusif karena siswa harus duduk dan menulis di lantai.

Nur mengatakan, SDN Kwangsen II dibangun pada tahun 1979 dan mulai digunakan tahun 1980. Sejak dipakai sampai tahun 2011 belum pernah direnovasi. Pada tahun 2008-2009 sekolah mendapat bantuan perbaikan untuk satu lokal kelas dari empat lokal kelas yang rusak.

Kerusakan lokal kelas juga terjadi di SDN Grobogan II dan SDN Kebonsari. Tiga ruang kelas di SDN Kebonsari rusak sejak tahun 2002 dan empat ruang kelas di SDN Grobogan tidak bisa dipakai karena membahayakan keselamatan siswa. Murid-murid diungsikan ke kantor desa dan ke rumah penjaga sekolah.

Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun mencatat, lebih dari 1.300 ruang kelas SD rusak. Ribuan ruang kelas yang rusak itu tersebar di 442 sekolah yang ada di 15 kecamatan.

Kepala Dinas Pendidikan Madiun Suhardi mengatakan, pada akhir 2011 pihaknya mengajukan perbaikan 200 ruang kelas yang rusak parah dengan anggaran dari dana alokasi khusus tahun 2010 sebesar Rp 90 miliar. Namun, realisasi perbaikan tidak bisa berlangsung cepat karena menunggu persetujuan anggaran dan petunjuk teknis. (NIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com