Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Duka Guru di Pelosok Kebun Sawit Riau

Kompas.com - 25/11/2011, 16:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis

PELALAWAN, KOMPAS.com — Para guru di kawasan pedalaman Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, memahami risiko yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya. Di beberapa tempat, listrik hanya menyala pada malam hari. Belum lagi akses jalan yang buruk, membuat perjalanan ke sekolah harus ditempuh dengan pengorbanan.

Saria Rita Bangun (42), guru SDN 010 Silikuan Hulu, misalnya. Ia mengaku sering kali datang terlambat ke sekolah pada musim hujan. Pasalnya, hujan menyebabkan akses jalan dari rumahnya yang terletak di Desa Lubuk Kembang akan tertutup genangan air dan licin.

"Sulitnya mengajar di pedalaman ini akses jalannya. Kalau hujan, jalanan itu licin karena hanya tanah. Tanah di depan sekolah juga rusak jadi timbul genangan air," kata Rita, Jumat (25/11/2011), saat dijumpai Kompas.com, di SDN 010 Silikuan Hulu, seusai peringatan Hari Guru.

Tetapi, kata Rita, hambatan itu tak menghalanginya. Ia tetap mengajar meski datang terlambat.

"Kalau hujannya mulai reda, saya ke sekolah naik motor. Kecuali hujannya enggak berhenti, saya izin karena jalan enggak bisa dilewati," kisahnya.

Di wilayah Kabupaten Pelalawan, 93 persen wilayahnya adalah dataran rendah. Sementara, 7 persen sisanya merupakan wilayah perbukitan yang didominasi hutan konservasi dengan adanya Taman Nasional Tesso Nilo dan hutan perkebunan sawit.

Kecamatan Ukui termasuk salah satu wilayah yang ada di daerah perkebenunan sawit. Sebagian besar penduduknya juga merupakan transmigran dari Pulau Jawa yang akhirnya bercocok tanam kelapa sawit. Akses jalan di kawasan ini terbilang buruk. Jalan mendaki dan berliku-liku hanya "beraspalkan" tanah. Di sana-sini banyak terdapat lekukan tanah yang berbahaya bagi kendaraan yang melintas. Alat transportasi utama yang digunakan masyarakat adalah sepeda motor.

Saat siang hari, debu-debu di jalan itu beterbangan sehingga mengganggu pandangan mata. Jika hujan, jalanan ini licin, sementara jalanan yang ada lekukannya akan menimbulkan genangan.

Sementara, jarak antara perumahan dan sekolah mau tidak mau harus ditempuh dengan sepeda motor. Akan sangat sulit bagi sepeda motor melaju di jalan-jalan itu dalam kondisi hujan. Sulitnya akses jalan itu akhirnya juga membuat informasi yang diterima terlambat.

Rita mengatakan, jika ada perlombaan antarsekolah, SDN 010 Silikuan Hulu selalu menjadi sekolah yang paling terakhir mendapatkan informasi.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com