Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unud Gelar One World One Health,

Kompas.com - 05/12/2011, 23:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Mendukung konsep One Health yang saat ini kian digulirkan, Bentara Budaya Bali (BBB) bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Fakultas  Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana menggelar Seminar Nasional “ Aplikasi One Health Berbasis Kearifan Lokal”, Sabtu (3/12) di Jl. Prof. Ida Bagus Mantra 88 A Ketewel.  Kegiatan ini didasari oleh fakta meningkatnya jumlah kasus serta penyebaran penyakit zoonosis (kesehatan hewan) menjadi perhatian banyak pihak.

Keterkaitan antara zoonosis dengan kondisi kesehatan manusia tak terelakan, peraturan yang menegaskan penanganan kesehatan secara komprehensif pun ditetapkan, baik preventif maupun kuratifnya.

”Saat ini boleh dikata permasalahan kesehatan yang meliputi manusia, hewan ataupun lingkungan, telah menjadi tanggungjawab semua pihak. Berpijak pada hal tersebut konsep One World One Health pun dikembangkan, salah satu upayanya melalui diskusi yang tidak hanya melibatkan praktisi dan akademisi namun juga dari kalangan adat, “ ungkap ketua panitia acara, Kadek Krisna Dwipayana.

Acara ini menghadirkan pembicara Perwakilan dari Bendesa Adat Desa Pakraman Bali Ir. I Gede Arya Sena, M.Kes, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) (VM).Dr.Wiwiek Bagja, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali Prof. Dr. drh. I Gst. Ngurah Kade Mahardika.

Menurut Dr. Wiwiek Bagja yang merupakan lulusan ITB ini, One World One Health (OWOH) merupakan suatu konsep yang multi disiplin dan multi sektor sehingga didefinisikan sebagai  suatu upaya kolaborasi antara mutli disiplin yang berwawasan lokal, nasional dan internasional dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal untuk manusia, hewan dan lingkungan.

Untuk makin menguatkan ‘jiwa Bali’ yang dalam hal ini termasuk wawasan lokal tersebut,  Gede Arya Sena menegaskan bahwa penting untuk menerapkan  konsep manajemen holistik yang menempatkan manusia sebqagai subjek penentu sekaligus objek yang diberdayakan, disejahterakan dan dimerdekakan.

“Menjaga harmonisasi hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar sesama manusia, manusia dengan alam, namusia dengan waktu dan manusia dengan Tuhan, “ tambah Gede Arya Sena, Majelis Utama Desa Pakraman Bali yang kini juga menjabat dosen tetap di Universitas Mahendradatta Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com