JAKARTA, KOMPAS.com--Mendukung konsep One Health yang saat ini kian digulirkan, Bentara Budaya Bali (BBB) bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana menggelar Seminar Nasional “ Aplikasi One Health Berbasis Kearifan Lokal”, Sabtu (3/12) di Jl. Prof. Ida Bagus Mantra 88 A Ketewel. Kegiatan ini didasari oleh fakta meningkatnya jumlah kasus serta penyebaran penyakit zoonosis (kesehatan hewan) menjadi perhatian banyak pihak.
Keterkaitan antara zoonosis dengan kondisi kesehatan manusia tak terelakan, peraturan yang menegaskan penanganan kesehatan secara komprehensif pun ditetapkan, baik preventif maupun kuratifnya.
”Saat ini boleh dikata permasalahan kesehatan yang meliputi manusia, hewan ataupun lingkungan, telah menjadi tanggungjawab semua pihak. Berpijak pada hal tersebut konsep One World One Health pun dikembangkan, salah satu upayanya melalui diskusi yang tidak hanya melibatkan praktisi dan akademisi namun juga dari kalangan adat, “ ungkap ketua panitia acara, Kadek Krisna Dwipayana.
Acara ini menghadirkan pembicara Perwakilan dari Bendesa Adat Desa Pakraman Bali Ir. I Gede Arya Sena, M.Kes, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) (VM).Dr.Wiwiek Bagja, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali Prof. Dr. drh. I Gst. Ngurah Kade Mahardika.
Menurut Dr. Wiwiek Bagja yang merupakan lulusan ITB ini, One World One Health (OWOH) merupakan suatu konsep yang multi disiplin dan multi sektor sehingga didefinisikan sebagai suatu upaya kolaborasi antara mutli disiplin yang berwawasan lokal, nasional dan internasional dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal untuk manusia, hewan dan lingkungan.
Untuk makin menguatkan ‘jiwa Bali’ yang dalam hal ini termasuk wawasan lokal tersebut, Gede Arya Sena menegaskan bahwa penting untuk menerapkan konsep manajemen holistik yang menempatkan manusia sebqagai subjek penentu sekaligus objek yang diberdayakan, disejahterakan dan dimerdekakan.
“Menjaga harmonisasi hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar sesama manusia, manusia dengan alam, namusia dengan waktu dan manusia dengan Tuhan, “ tambah Gede Arya Sena, Majelis Utama Desa Pakraman Bali yang kini juga menjabat dosen tetap di Universitas Mahendradatta Bali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.