Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuh: Persoalan Pendidikan Tak Akan Pernah Selesai

Kompas.com - 26/12/2011, 08:53 WIB
Inggried DW, Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa catatan Anda untuk kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sepanjang tahun 2011 ini? Kritik dan masukan boleh saja dilayangkan terhadap kinerja kementerian di bawah kendali Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh ini. Tetapi, yang jelas, Kemdikbud juga sudah punya catatan tersendiri atas apa yang telah dicapai dan masih menjadi pekerjaan rumah pada tahun 2012 mendatang. Dalam wawancara dengan Kompas.com, Senin (19/12/2011), di ruang kerjanya, Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nuh mengungkapkan sejumlah hal yang menonjol dan menjadi konsen kementeriannya sepanjang setahun ini.

Satu hal yang ditekankannya, jangan pernah berharap persoalan pendidikan akan selesai. Maka, menapaki tahun depan, persoalan masih akan terus mengiringi perjalanan pendidikan di Tanah Air.

"Tidak akan ada yang selesai. Masalah pendidikan akan terus ada. Muter terus. Urusan guru juga tidak akan selesai pada 2012, dan seterusnya. Jangan berpikir itu akan selesai," kata Nuh.

Lalu, apa saja capaian dan rintisan Kemdikbud tahun ini?

Hal-hal menonjol sepanjang 2011

Nuh memaparkan, sepanjang tahun 2011 ada sejumlah hal menonjol dan menjadi perhatian publik di dunia pendidikan. Setidaknya, ia menyebutkan empat persoalan yang turut menjadi perhatian dan konsen kerja kementeriannya.

Pertama, ujian nasional dan dugaan contek massal. Kasus yang menonjol terjadi di SD Gadel, Jawa Timur.

Kasus yang bermula dari kesaksian seorang ibu, Siami, yang mengungkapkan bahwa anaknya diinstruksikan gurunya untuk berbagi jawaban soal UN kepada teman-temannya menggemparkan dunia pendidikan. Nilai kejujuran yang ditanamkan oleh institusi pendidikan menjadi tanda tanya besar. Menurut Nuh, kasus ini membawa dampak sosial yang cukup besar. Saat itu, dukungan mengalir kepada Ibu Siami. Di satu sisi, ada orangtua siswa yang tak terima anaknya turut disebut melakukan kecurangan secara massal.

"Ada beberapa langkah yang kita lakukan dalam menangani kasus contek massal itu. Pertama, harus kita dudukkan, karena prinsip kita bukan membantah atau membenarkan. Tetapi kasus ini kan harus kita jelaskan dimana letak permasalahannya. Itu rumus yang kita (Kemdikbud) pegang selama ini.Jadi kalo disitu ada contek massal, tahu atau tidaknya contek massal itu ya ada standar bagaimana pekerjaan itu memenuhi kriteria ada contek massal," papar Nuh.

Ia mengatakan, hal terpenting dari penyelesaian persoalan ini adalah tidak memicu dampak sosial yang lebih besar.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com