Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Memenangkan Beasiswa

Kompas.com - 18/01/2012, 09:25 WIB
Ayu Rahayu Elfitri

Penulis

KOMPAS.com — Beasiswa ke luar negeri kini menjadi incaran. Terlebih lagi, kesempatan untuk memenangkannya semakin terbuka lebar. Berbagai lembaga donor menyediakan banyak kesempatan studi ke luar negeri bagi mereka yang memang ingin memperjuangkannya. Namun, kompetisi pun semakin ketat. Tak bisa hanya sebatas berjuang tanpa mempersiapkan strategi atau jurus jitu untuk memenangkannya. Nah, tips-tips di bawah ini mungkin bisa membantu Anda untuk memenangkan satu dari sekian banyak beasiswa yang patut dicoba!

1. Jangan menunda!
Luangkan waktu untuk mencari tahu peluang beasiswa bagi mahasiswa. Banyak kesempatan untuk studi selama beberapa tahun yang dibuka bagi pelajar atau mahasiswa untuk beberapa tujuan tertentu. Melakukannya di awal waktu akan lebih baik. Jangan lupa, perhatikan pula nilai IPK Anda karena ada beberapa beasiswa yang mensyaratkan ini.

2. Persempit pencarian

Jika Anda sudah memiliki pilihan akan menentukan studi di negara mana, maka Anda dapat mempersempit pencarian dengan mencari beasiswa yang spesifik dalam memberikan kesempatan bagi kandidat untuk studi di negara tersebut. Biasanya akan banyak organisasi yang membiayai beasiswa seperti ini.

3. Pilih beasiswa yang sesuai dengan minat dan keunggulan Anda
Jika Anda unggul dalam bahasa asing, maka kesempatan untuk studi ke luar negeri terbuka lebar untuk Anda. Mempertajam pencarian tidak hanya membantu Anda mengidentifikasi beasiswa yang punya peluang untuk dimenangkan, tetapi juga bisa membantu memenangkan kompetisi tersebut.

4. Konsultasi
Konsultasikan keinginan Anda untuk berkuliah di luar negeri kepada kantor urusan mahasiswa di kampus Anda. Hal tersebut akan memudahkan Anda selanjutnya untuk mendapatkan beasiswa.

5. Jangan membatasi pencarian
Carilah beasiswa yang tidak terbatas pada program-program belajar di luar negeri saja. Banyak kesempatan dalam bentuk studi-kerja, beasiswa, dan pembiayaan. Memang hal ini akan membutuhkan investigasi. Akan tetapi, dengan sedikit melakukan pencarian lebih keras, Anda akan lebih memperbesar peluang studi ke luar negeri.

6. Bagaimana jika gagal?
Jika semua usaha tersebut gagal, maka cobalah mencari tahu mengenai program bekerja di luar negeri. Bagi mahasiswa yang sudah lulus atau belum lulus, maka biasanya banyak informasi mengenai hal ini. Program tersebut bisa menghubungkan Anda dengan organisasi yang memberikan kesempatan pendidikan dengan mensyaratkan Anda untuk mengajarkan bahasa Inggris di suatu negara. Mendapatkan kesempatan studi di luar negeri memang menjadi cara umum bagi mahasiswa untuk bepergian ke luar negeri. Namun, itu bukan satu-satunya jalan. Pilihlah yang terbaik bagi Anda dan situasi keuangan Anda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terkini Lainnya

    KGSB: Perlu Pembentukan Paralegal dan Batasan Pendisiplinan untuk Cegah Kriminalisasi Guru

    KGSB: Perlu Pembentukan Paralegal dan Batasan Pendisiplinan untuk Cegah Kriminalisasi Guru

    Edu
    Tahun Depan ITS Buka Prodi Soshum Baru, S1 Sains Komunikasi

    Tahun Depan ITS Buka Prodi Soshum Baru, S1 Sains Komunikasi

    Edu
    Gelar Rakor, Mendikdasmen: Banyak Aspirasi dari Organisasi Pendidikan

    Gelar Rakor, Mendikdasmen: Banyak Aspirasi dari Organisasi Pendidikan

    Edu
    Soal Skincare Overclaim, Dekan Unpad: Harus Aman dan Sesuai Klaim Khasiatnya

    Soal Skincare Overclaim, Dekan Unpad: Harus Aman dan Sesuai Klaim Khasiatnya

    Edu
    Bagaimana Nasib KIP Kuliah di Era Pemerintahan Presiden Prabowo?

    Bagaimana Nasib KIP Kuliah di Era Pemerintahan Presiden Prabowo?

    Edu
    Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Akan Kolaborasi dengan LPDP

    Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Akan Kolaborasi dengan LPDP

    Edu
    Kemendikdasmen, Kemendikti Saintek, Kemenbud Akan Minta Tambahan Anggaran ke DPR

    Kemendikdasmen, Kemendikti Saintek, Kemenbud Akan Minta Tambahan Anggaran ke DPR

    Edu
    Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3 Kementerian, Bagaimana Pembagian Anggarannya Kini?

    Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3 Kementerian, Bagaimana Pembagian Anggarannya Kini?

    Edu
    Anggota Komisi X Usulkan Gerakan Membaca 15-30 Menit Sebelum KBM

    Anggota Komisi X Usulkan Gerakan Membaca 15-30 Menit Sebelum KBM

    Edu
    Mendikdasmen, Mendikti, dan Menbud Rapat Tertutup dengan DPR, Bahas Soal Anggaran

    Mendikdasmen, Mendikti, dan Menbud Rapat Tertutup dengan DPR, Bahas Soal Anggaran

    Edu
    Hasil SKD CPNS 2024 Belum Muncul di Web SSCASN? Ini Solusinya

    Hasil SKD CPNS 2024 Belum Muncul di Web SSCASN? Ini Solusinya

    Edu
    134 Lulusan PIP Semarang Jadi Bagian Pelantikan Terpadu 2024 Sekolah Kedinasan Kemenhub

    134 Lulusan PIP Semarang Jadi Bagian Pelantikan Terpadu 2024 Sekolah Kedinasan Kemenhub

    Edu
    Kisah Tala, Siswa SLBN Cicendo yang 2 Karyanya dapat Sertifikat HAKI

    Kisah Tala, Siswa SLBN Cicendo yang 2 Karyanya dapat Sertifikat HAKI

    Edu
    Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Mendikti Saintek

    Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Mendikti Saintek

    Edu
    Pameran Peringatan 100 Tahun AA Navis Dibuka, Ajak Anak Muda Apresiasi Karya Sastra

    Pameran Peringatan 100 Tahun AA Navis Dibuka, Ajak Anak Muda Apresiasi Karya Sastra

    Edu
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau