Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Semarang Gunakan Jasa Siswa SMK

Kompas.com - 25/01/2012, 23:21 WIB
Amanda Putri Nugrahanti

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menggunakan jasa siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di bengkel SMK Negeri 1 Tengaran untuk memperbaiki sebagian mobil operasional pemkab. Selain hasilnya tak kalah dengan jasa di bengkel lain dan biayanya lebih murah, hal itu dapat mendorong siswa SMK untuk terus belajar dan mengasah keterampilan.

Bupati Sema rang, Mundjirin ES, Rabu (25/1), dalam peresmian Bengkel Revitalisasi Otomotif/Mekatronik di SMK Negeri 1 Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengungkapkan, sudah beberapa kali mobil operasional P emkab Semarang menggunakan jasa bengkel itu. Mobil ya ng sudah dicoba diperbaiki di bengkel itu misalnya mobil operasional Badan Amil Zakat dan Infaq Sedekah (Bazis).

Kami coba dua mobil diperbaiki disini. Yang satu hasilnya bagus sekali, lagipula biayanya lebih murah. Jadi kalau mobil pemkab rusak, perbaiki disini, kenapa tidak? ujarnya.

Menurut Mundjirin, menggunakan jasa siswa SMK berarti mendorong siswa untuk terus berlatih meningkatkan keterampilan mereka. Sebab saat ini dunia kerja mencari tenaga-tenaga terampil yang siap kerja. Jika kualitas lulusan SMK rendah, mereka akan sulit berkarir selepas tamat sekolah.

Tidak hanya membentuk keterampilan, sekolah juga harus mengembangkan sikap dan karakter lulusannya. Lulusan sekolah diharapkan selain cerdas, juga memiliki sikap dan karakter yang baik dan kuat.

Saat ini Pemkab Semarang tengah mengajukan dana bantuan pendidikan sebesar Rp 60 miliar untuk sekolah-sekolah, termasuk pengembangan fasilitas SMK. Khusus untuk SMKN 1 Tengaran, tahun ini mendapat bantuan dana sebesar Rp 1,9 miliar.

Kepala SMKN 1 Tengaran, Saliminudin, mengatakan, bengkel di sekolah itu mulai ada sejak tahun 2008 , dan mulai menerima perbaikan masyarakat umum. Selama dua tahun terakhir, sekolah itu sudah memperbaiki 15 unit mobil dan 14 sepeda motor.

Dana bantuan yang didapat dari pemerinta h pusat itu, kata Saliminudin, digunakan untuk menambah kendaraan praktik dari berbagai merek, serta memperluas bengkel. Dengan fasilitas yang ada, dia menyebutkan, sebanyak 40-50 persen siswa yang lulus di sekolah itu terserap di dunia kerja.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih menyebutkan, ada 34 SMK dan 25 SMA di Kabupaten Semarang. Siswa SMK jumlahnya mencapai 13.000 orang, dan 60 persen diantaranya sudah pasti terserap di dunia kerja. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com