YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Riset dan Teknologi mengalokasikan anggaran insentif untuk penelitian dan beasiswa senilai Rp 4,2 triliun. Dana ini difokuskan pada sejumlah bidang riset.
"Dana tersebut bisa diakses para pegawai di tujuh Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK), misalnya pegawai Lapan yang ingin melanjutkan kuliah S2 maupun S3," kata Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta di Yogyakarta, Senin (6/2/2012).
Gusti berharap Kemenristek dapat menambah anggaran insentif tersebut di masa yang akan datang seiring dengan peningkatan riset. Ia mengatakan, fokus penelitian Kemenristek tahun ini meliputi ketahanan pangan dengan mengembangkan padi dan sorgum serta riset ketahanan energi dengan mengembangkan energi baru terbarukan. Energi terbarukan ini penting dilakukan mengingat cadangan minyak di Indonesia semakin menipis dan sumur minyak sudah tua. Jika ingin menggali sumber minyak baru di tengah laut, kata Gusti, membutuhkan teknologi tinggi dan berbiaya.
Selain itu, Kemenristek juga mengembangkan riset di bidang kesehatan dan obat-obatan dengan menciptakan isotop yang dapat mendeteksi kanker secara dini. "Isotop sudah banyak diminta ke luar negeri karena hasil kita lebih murah dibandingkan buatan luar negeri, sehingga bisa bersaing. Tinggal kita membantu peralatannya," ujarnya.
Di bidang manajemen dan teknologi transportasi, Kemenristek bekerja sama dengan PT LEN menghasilkan riset pembuatan sinyal kereta api. Hasil riset tersebut telah berhasil diuji coba di Stasiun Kereta Api Purworejo, Jawa Tengah. Alat tersebut dapat membantu kereta api berhenti secara otomatis dalam keadaan darurat sehingga mampu menekan angka kecelakaan kereta api.
Industri pertahanan juga menjadi fokus riset Kemenristek. Ini dilakukan dengan memberikan insentif kepada produsen senjata, yaitu PT Pindad Bandung, untuk menghasilkan kendaraan panser dan peralatan tempur lainnya yang bisa digunakan TNI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan