Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi Buruh Cuci Pun Dilakoni

Kompas.com - 05/03/2012, 01:50 WIB

Honor terlambat

Meski mendapat honor kecil, belum tentu honor tersebut diterima setiap bulan. Nurul Huda (46) yang mengajar di SD Negeri 1 Sidodadi, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, misalnya, sudah tiga bulan belum menerima honor yang besarnya Rp 1 juta sebagai guru bantu.

Sekolah tempat Nurul Huda mengajar terletak sekitar 100 kilometer dari rumahnya di Palembang. Cara tercepat ke tempat dia mengajar menggunakan perahu cepat (speedboat) yang hanya berangkat sehari sekali dari Palembang. Perjalanan memakan waktu sekitar empat jam sehingga tak mungkin Nurul pulang setiap hari. Apalagi tarif perahu cepat itu cukup mahal, Rp 140.000 pergi pulang. Karena itu, ia pulang menemui keluarganya sebulan sekali.

Ketua Umum Forum Komunikasi Guru Bantu Sumatera Selatan Syahrial (43) mengatakan, nasib guru bantu dan guru honorer hingga saat ini tidak jelas.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistiyo mengatakan, pemerintah harus segera menyelesaikan peraturan pemerintah tentang tenaga honorer dan peraturan pemerintah tentang pegawai tidak tetap yang di dalamnya memuat ketentuan penghasilan minimal.

Suparman, Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Seluruh Indonesia, mengatakan, tidak mungkin melakukan pemutusan hubungan kerja guru honorer secara massal. Kenyataannya, banyak sekolah yang membutuhkan guru honorer untuk mengatasi kekurangan guru. Selain itu, jumlahnya pun sangat banyak, sekitar 900.000 guru mulai dari guru bantu, guru honorer, hingga guru tidak tetap.

”Jadi, yang bisa dilakukan sambil menunggu pengangkatan secara bertahap, pemerintah mengatur gaji minimal. Setidaknya gaji guru honorer sama dengan upah minimum provinsi ditambah dengan jaminan sosial tenaga kerja,” ujarnya.

(WSI/IRE/RUL/CHE/RWN/ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau