Denting Nada dalam Santap Malam

Bagi yang amat fanatik dengan jazz dan blues, Blackcat Jazz & Blues Club di Plaza Senayan Arcadia bisa menjadi pilihan. Setiap malam pukul 21.30 sampai pukul 00.30, pengunjung bisa menikmati santap malam sambil mendengarkan dan atau melantunkan lagu-lagu jazz dan blues bersama grup yang tampil.

Yang unik di klub ini, nama makanan yang dihidangkan juga mengadopsi nama musisi besar yang melegenda. Sejumlah menu dinamai Jimmy Hendrix Lamb Chopped, Diana Krall Grilled Tiger Prawn, Dave Brubeck Seafoods Marinara, dan Norah Jones Tender & Tail. Memikirkan kaitan nama para musisi dengan jenis makanan pun seperti kenikmatan tersendiri.

Atas saran pramusaji, dicobalah Norah Jones Tender & Tail, yakni sepotong daging sapi black angus bersertifikat, dimasak hampir matang, dan daging dua udang tiger, dilengkapi dengan saus lada hitam, bubur kentang beraroma bawang dan rempah, serta berhias salad dari campuran sayuran segar.

Menyantap masakan itu serenyah mendengarkan lagu-lagu Norah Jones, musisi jazz, blues, pop, balada, dan country asal New York, Amerika Serikat, yang populer dengan lagu ”Don’t Know Why”. Jones merupakan peraih 10 penghargaan Grammy, 4 Penghargaan Musik Dunia (WMA), dan telah menghasilkan lebih dari 50 juta kopi album sejak 2002.

”Masakan (Norah Jones Tender & Tail) kami terinspirasi makanan di New Orleans (Amerika Serikat), tempat jazz lahir dan berkembang,” kata Veeditha, Koordinator Pemasaran dan Musik Blackcat. Apalagi, Norah Jones Tender & Tail dan beberapa masakan lain turut memakai bumbu Cajun yang khas dari New Orleans.

Kenikmatan menyantap daging sapi dan udang itu menjadi lengkap dengan kesegaran Yellow Cat dari campuran, antara lain, gin, jus jeruk, dan Sprite dalam gelas sampanye yang tepinya berhias irisan jeruk.

Menyantap irisan daging bersaus lada hitam, diselingi meneguk koktail segar, serta diiringi denting piano Hector Infanzon dan bening suara Chante Moore yang sempat tampil di Java Jazz 2012, kenikmatan santap malam itu lagi-lagi terasa sempurna.

Relaksasi

Biarpun kental dengan suasana musik, suguhan utama restoran seperti Tartine dan Blackcat tentu saja tetap makanan. Suasana, interior, keramahan, dan hiburan musik hidup hanya menjadi pelengkap kenyamanan dan memanjakan pengunjung.

Tentu restoran tidak pernah sepi selama kualitas makanan dan minuman terjaga dan musik terus mengalun dengan jernih dan bening.

”Menikmati santap malam sambil mendengarkan musik, bagi saya, hiburan yang menenangkan,” kata Suharyanto, pengunjung Tartine. Lelaki muda yang menjadi asisten manajer sebuah perusahaan itu mengaku memilih datang Jumat malam atau Sabtu malam karena menyukai lagu-lagu alternatif dan jazz. Datang pada malam akhir pekan, menurut dia, sekaligus juga melepas penat setelah Senin-Jumat tenggelam dalam rutinitas kerja.

Bagi turis mancanegara dan penghuni permukiman di Senayan, mendatangi Blackcat yang telah beroperasi sejak 2007 bahkan sudah menjadi salah satu pilihan rasional. Sebelum datang, mereka sudah menelusuri jadwal grup yang akan tampil di internet. ”Berasa seperti mendapat kejutan. Musisi yang tampil di sini (Hector dan Chante) ternyata juga bintang tamu di Java Jazz (2012),” kata Ricky Jones, pengunjung Blackcat.

Ricky dan pengunjung pada Senin malam itu memang beruntung bisa menikmati permainan latin instrumental jazz lewat piano oleh Hector dan lagu-lagu soul oleh Chante. Grup jazz lokal, Ryan and Byss Trio, yang tampil malam itu juga sukses menampilkan jazz yang mengentak sampai turis mancanegara menari-nari. (Ambrosius Harto Manumoyoso)