Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMKN 1 Pelabuhan Ratu, Lulusannya Diburu Perusahaan

Kompas.com - 31/03/2012, 10:03 WIB

Bekerja di tengah laut selama tiga tahun memang tidak mudah. Untuk itu, siswa dibiasakan dengan pendidikan disiplin yang kuat atau semimiliter.

Setiap hari, digelar upacara yang diselingi kegiatan fisik selama dua kali pada pagi dan siang hari. Pada sore hari, ada kegiatan ekstrakurikuler siswa.

”Dari awal, siswa sudah disiapkan untuk menghadapi dunia kerja di laut yang butuh kedisiplinan serta kekuatan mental dan fisik. Buahnya, siswa kami terus dipakai oleh perusahaan luar untuk ikut praktik kerja,” ujar Ade.

Anggun Gusnawan, guru honor bahasa Jepang dan bagian kesiswaan, mengatakan, para siswa dibekali dengan pendidikan karakter untuk bekal bekerja nanti. Apalagi ada anggapan miring masyarakat soal pekerja di laut yang sering tergoda dalam kegiatan negatif perjudian, mabuk, dan hubungan seks bebas.

”Kami bekali siswa agar bisa punya benteng iman yang kuat. Saya motivasi siswa supaya memakai kesempatan kerja di luar negeri itu untuk belajar dan menyiapkan bekal hidup di Indonesia nanti. Jadi bukan untuk hura-hura sehingga gaji amblas,” ujar Anggun yang pernah menjalani ikatan kerja selama tiga tahun di kapal Jepang.

Menurut Anggun, tenaga kerja asal Indonesia disukai karena mudah menyesuaikan diri dengan masyarakat Jepang. Jika tenaga kerja Indonesia terus menunjukkan kemampuan yang baik, ke depan Indonesia harus punya daya tawar yang baik dalam hal penggajian dan fasilitas kerja.

Sertifikat internasional

Mengenyam pendidikan di SMK yang berbasis keahlian pelayaran/kelautan tidak hanya butuh ijazah yang didapat jika lulus ujian nasional. Ada sertifikat internasional yang mesti dipunyai siswa supaya bisa bekerja hingga ke luar negeri.

Siswa dengan program keahlian nautika kapal penangkap ikan, nautika kapal niaga, dan teknika perikanan laut (bagian mesin) sejak di kelas dua sudah harus punya buku pelaut sebagai surat izin siswa berlayar. Buku pelaut ini dibutuhkan supaya siswa di kelas dua bisa menjalankan praktik kerja industri di perusahaan pelayaran niaga atau perikanan.

Di kelas tiga, siswa harus mengambil ujian ahli nautika kapal penangkap iklan (Ankapin 2) untuk siswa program keahlian nautika kapal ikan serta ahli teknika kapal ikan (Atkapin 2) untuk program keahlian teknika perikanan. Siswa program keahlian pengolahan hasil laut perlu sertifikat hazard analysis and critical control point untuk unit pengolahan ikan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com