PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pada hari terakhir pelaksaan ujian nasional tingkat SMP dan sederajat, masih saja ditemui hal-hal yang meresahkan pengawas dan murid. Misalnya saja untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang diujikan hari ini, Kamis (26/4), terdapat perbedaan jumlah soal dengan mata pelajaran sebelumnya.
Setiap paket soal, yakni paket A, B, C, D dan E, sejak hari pertama terdiri dari 40 soal. Namun untuk paket C hari ini, jumlah soal hanya 39.
"Siswa dan pengawas panik karena berbeda dengan soal sebelumnya. Tetapi saya minta agar dikerjakan sesuai dengan yang ada di soal, dan lembar jawaban ujian juga disesuaikan," kata Ruslam Dimyati, Kepala MTs. Mambaul Ulum, Desa Panaan, Kecamatan Palenggaan, Pamekasan.
Khawatir hanya di sekolahnya yang ada perbedaan soal seperti itu, Ruslan mencoba mengecek ke sejumlah lembaga lainnya. "Jawaban pengawas sama, soalnya hanya 39," tambah Ruslan.
Karena siswa dan pengawas panik, panitia memutuskan agar persoalan itu cukup dijelaskan di berita acara saja.
"Kesepakatan itu sudah atas sepengetahuan pengawas dari kepolisian," kilah Ruslan.
Ruslan menilai, pelaksanaan UN tahun ini sangat buruk. Hal itu berdasarkan beberapa kejadian yang dianggap merugikan siswa.
"Di hari pertama ada puluhan lembar jawaban yang rusak dan sobek, soal ujian tertukar dan sekarang ini soalnya kurang," ungkapnya.
Seharusnya, terang Ruslan, biaya mahal yang dikeluarkan pemerintah dari APBN bisa menyelenggarakan UN dengan baik.
"Saya berharap badan nasional standar pendidikan lebih selektif menentukan pemenang tender UN ini," pungkas Ruslan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.