Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Belajar 12 Tahun Dimulai

Kompas.com - 26/06/2012, 03:23 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya memutuskan untuk mempercepat program wajib belajar 12 tahun. Semula program ini akan dilaksanakan tahun 2013. Namun, kini dipercepat pada tahun ajaran 2012/2013.

Dengan program wajib belajar 12 tahun, siswa SMA, SMK dan madrasah aliyah bisa belajar gratis. Untuk SMA dan MA, Pemprov DKI mengusulkan bantuan operasional pendidikan (BOP) sebesar Rp 400.000 per siswa per bulan. Adapun untuk SMK sebesar Rp 600.000 per siswa per bulan.

”Di Jakarta tidak boleh ada anak usia sekolah tidak bersekolah karena terkendala kemampuan ekonomi keluarganya,” kata Gubernur DKI Fauzi Bowo dalam rapat penetapan APBD Perubahan DKI Tahun 2012, di DPRD DKI, Senin (25/6).

Percepatan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun diputuskan melalui serangkaian perhitungan cermat, termasuk memperhitungkan beragam kepentingan Jakarta saat ini dan masa mendatang. Misalnya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia warga Jakarta dan menyongsong bangkitnya Generasi Emas Indonesia.

Dengan penetapan ini, berarti Pemprov DKI akan menjamin seluruh warga usia sekolah bisa bersekolah minimal sampai jenjang pendidikan menengah atas dan sederajat.

Dijelaskan Fauzi, di bidang pendidikan pada tahun 2011 Pemprov DKI mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 26,41 persen dari total APBD dan pada tahun 2012 sebesar 28,93 persen.

Tahun 2011, selain bantuan operasional sekolah yang berasal dari APBN, telah dilaksanakan pemberian BOP dan bantuan operasional buku (BOB) yang berasal dari APBD sebesar Rp 1.035.515.492.000 untuk 1.380.664 siswa TK, SD, SMP, SMA/SMK.

Bukan luar biasa

Sementara itu, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Johnny Simanjutak, mengatakan, meski program ini bagus, bukanlah hal yang luar biasa. Pemprov DKI sangat terlambat menjalankan wajib belajar 12 tahun.

”Sudah ada provinsi lain yang menjalankannya. Lagi pula wajib belajar 12 tahun ini sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional,” kata Johnny.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com