Biaya Kuliah Jalur Nasional dan Mandiri Bakal Disamakan

Kompas.com - 11/07/2012, 20:47 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Biaya kuliah mahasiswa yang mendaftar di perguruan tinggi negeri (PTN) lewat jalur nasional dan mandiri direncanakan untuk tidak dibedakan. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk memberikan beasiswa operasional perguruan tinggi.

"Terkait rencana pemerintah untuk memberikan biaya operasional perguruan tinggi. Biaya kuliah bisa lebih murah dibandingkan yang sekarang. Pemerintah mendorong agar biaya kuliah mahasiswa baru yang lewat seleksi nasional dan mandiri bisa sama besarnya," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Djoko Santoso di Jakarta, Rabu (11/7/2012).

Menurut Djoko, idealnya tidak ada lagi pembedaan biaya pendidikan yang lewat seleksi nasional dan mandiri. "Kami berharap ini bisa secepatnya terwujud dan masih perlu membahas bersama para rektor PTN," ujar Djoko.

Sebanyak 61 PTN yang tergabung dalam Seleksi Nasional Masuk (SNMPTN) memiliki aturan yang berbeda soal penetapan biaya masuk mahasiswa baru lewat jalur nasional dan mandiri. Ada PTN yang menetapkan biaya kuliah yang sama, ada yang menetapkan jalur mandiri lebih mahal.

Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka mengatakan, sejak dua tahun terakhir ITB tidak lagi mengenal jalur mandiri. Seleksi masuk mahasiswa baru ITB lewat SNMPTN undangan dan tertulis.

"Biaya kuliah untuk semua mahasiswa baru sama. Yang tidak mampu bisa minta keringanan," kata Akhmaloka.

Akhmaloka menyambut baik jika pemerintah memberikan bantuan operasional perguruan tinggi. Namun, biaya yang dijanjikan pemerintah lewat APBN Perubahan tahun 2012 belum diterima PTN.

Tri Yogi Yuwono, Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, mengatakan, memang ada perbedaan biaya masuk mahasiswa di jalur SNMPTN dan mandiri di ITS. Alasannya, mahasiswa di jalur mandiri tidak disubsidi.

"Tetapi tetap, dasar penerimaannya harus kemampuan akademik. Jadi bukan karena kesanggupan membayar dalam jumlah besar," tegas Tri Yogi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau