SEMARANG, KOMPAS.com- Setelah meraih medali emas pada International Exhibition for Young Inventors yang berlangsung pada 28-30 Juni 2012 di Bangkok, Thailand, dua siswa SMA Negeri 3 Semarang, Jawa Tengah, bertekad untuk terus menciptakan teknologi-teknologi baru.
Zihramna Afdi (17) dan Hermawan Maulana (16) bahkan merasa apa yang diraih di IEYI 2012 barulah langkah awal bagi mereka.
Saat berkunjung ke Kantor Kompas Jateng, Selasa (24/7/2012), kedua siswa Kelas XII SMA Negeri 3 Semarang yang didampingi Kepala SMA Negeri 3 Semarang Drs Hari Waluyo MM dengan bangga menunjukkan medali emas dan sertifikat yang diperoleh dari IEYI 2012.
Zihramna Afdi yang akrab disapa Afdi dan Hermawan Maulana yang akrab disapa Wawan mengukir prestasi internasional di forum IEYI 2012 dengan meraih medali emas kategori climate change, melalui karya mereka Carbofil Application for Carbon-Oxygen Separation in Smoking Room.
Teknologi yang dinamakan T-Box tersebut adalah alat pemisah karbon dan oksigen untuk ruang merokok. Teknologi tersebut sengaja diciptakan Afdi dan Wawan, karena selama ini mereka prihatin melihat banyaknya orang yang merokok, tapi tidak memanfaatkan ruang merokok yang disediakan karena alasan ruang merokok pengap.
Mereka kemudian membuat alat yang mengurai karbon dan oksigen yang disusun dengan komponen-komponen elekronik. "Dengan alat T-Box ini ruangan merokok yang tadinya pengap tidak akan terasa pengap. Karena melalui T-Box asap rokok sudah diurai, karbon digantikan dengan oksigen yang disaring dari T-Box," papar Afdi dan Wawan.
Maka, walaupun tahun ini mempersiapkan ujian akhir di SMA, kedua siswa ini mengaku tetap semangat mencari teknologi-teknologi baru yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Setelah ini sudah ada lagi yang kami siapkan, tapi masih rahasia," ungkap keduanya.
Guru pendamping dari SMA Negeri 3 Agus Priyatno mengungkapkan, kedua siswa tersebut sejak kelas I sudah menghasilkan beberapa karya hasil penelitian mereka. "Sudah ada lima karya. Tapi yang sampai juara dan terpilih LIPI adalah T-Box," paparnya.
Menurut Agus, karya yang pernah dibuat anak-anak tersebut antara lain susu jengkol sebagai pengganti susu, uji tingkat efektivitas program light on pada kendaraan bermotor, telur asin tapi bervitamin B, serta mainan jaman dulu "gobak sodor" dengan sistem sensor.
Selama proses percobaan yang dilakukan dua siswa tersebut, Agus mengaku dirinya sering menjadi obyek percobaan, misalnya ketika uji coba asap rokok. Oleh karena sang guru perokok, mereka meminta gurunya membantu mereka menguji T-Box yang dibuat mereka.
"Di sekolah kami ada Forum Science SMA 3. Lewat komunitas ini anak-anak yang punya ide langsung dikonsultasikan kepada guru dan mendapat pendampingan dari guru-guru. Sekolah menfasilitasi karya anak-anak itu diikutkan berbagai event," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.