”Yang sudah diinterogasi banyak sekali. Belum ada yang dijadikan tersangka,” kata Kepala Polsek Kebayoran Baru Ajun Komisaris Besar Adex Yudiswan.
Pada Senin malam, Wahyu menambahkan, sudah ada enam saksi, termasuk dua saksi korban dimintai keterangan di Polres Jakarta Selatan.
”Keterangan saksi, penyerang dari SMAN 70, dilihat dari atribut seragam yang dikenakan. Namun, semua masih harus dipastikan dan diusut lebih dalam,” katanya.
Salah satu saksi bahkan telah menyebut identitas pembacok Alawy, yaitu seorang berinisial F.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 70 Saksono Liliek Susanto menyatakan belum mengetahui pasti perkelahian antara remaja yang diduga siswanya dan siswa SMA Negeri 6.
”Saya ada rapat dan baru kembali sore ini. Saya serahkan kepada polisi. Saya tidak tahu itu siswa saya atau bukan,” katanya.
Menurut Saksono, siswa yang terlibat tawuran bisa dikeluarkan dari sekolah. ”Kami dan polisi sudah berupaya maksimal, termasuk razia di sekitar sekolah mencari benda tajam atau benda lain alat tawuran. Program kegiatan bersama dengan SMAN 6 juga rutin dilakukan,” katanya.
Kepala SMA Negeri 6 Kadarwati Merdiautama membenarkan Alawy adalah murid sekolah itu. Menurut dia, Alawy tidak dikenal sebagai siswa bermasalah.
Dari pantauan, suasana SMA Negeri 6 sekitar tengah hari telah sepi. Pintu gerbang tertutup rapat dan sejumlah polisi berjaga di dalam sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi menduga serangan ini sudah terencana. ”Harus diungkap pelaku dan dalangnya. Proses hukum harus berjalan semestinya,” katanya.