Alawy Yusianto Putra (15), siswa kelas 10-8 SMA Negeri 6, tewas setelah benda tajam melukai dada dan punggungnya. Ia dikeroyok sekelompok remaja yang diduga siswa SMA Negeri 70.
”Saya dan teman-teman sekitar 10-15 orang mau ambil sepeda motor di depan 7Eleven. Tiba-tiba dari arah utara banyak orang datang bawa bambu, pedang, dan celurit. Mereka langsung menghajar kami,” kata Faraouq El-Hassan (15).
Senin siang kemarin, seusai menuntaskan ujian awal semester, mereka berencana latihan futsal di kawasan Permata Hijau. Menurut Faraouq, jumlah penyerang bisa lebih dari 30 orang.
Faraouq hendak berboncengan dengan Alawy ketika mereka diserang. Namun, Faraouq terjatuh karena terkena sabetan di tangan dan jarinya. Faraouq sempat melihat Alawy berlari menjauh ke arah Blok M Plaza sebelum penyerang mengayunkan senjata tajam ke punggung temannya itu.
”Saat itu, datang Pak Dedy, bagian IT SMA Negeri 6. Ia menolong saya dan teman-teman yang luka, termasuk Alawy,” kata Faraouq di Rumah Sakit Muhammadiyah, Taman Puring, Kebayoran Baru.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengatakan, selain Alawy yang meninggal dunia, ada dua siswa SMA Negeri 6 lain yang terluka, yaitu Faraouq dan Didi.
Beberapa saksi di sekitar lokasi kejadian mengatakan, peristiwa itu hanya terjadi beberapa menit. Saat siswa-siswa dari arah utara mengeroyok Alawy dan teman- temannya, tak berapa lama siswa-siswa dari SMA Negeri 6
”Mereka juga bawa bambu- bambu, tapi kelompok yang pertama nyerang keburu bubar,” kata tukang parkir di Bulungan.
Polisi langsung melakukan olah kejadian perkara dan menemukan sejumlah senjata tajam, batu-batu, dan ceceran darah di Jalan Bulungan.